RSUD Sulbar

RSUD Sulbar Makin Kewalahan Tangani Pasien Covid-19

Selain karena kekurangan oksigen atau O2, sejumlah perawat Covid-19 ikut terpapar virus.

Penulis: Habluddin Hambali | Editor: Nurhadi Hasbi
TribunSulbar.com/hasan_basri
RS TENDA DARURAT - Area Rumah Sakit Tenda Darurat di Pelataran parkir RSUD Sulbar, Jl RE Martadinata No 61, Simboro dan Kepulauan, Mamuju, Sulbar, Sabtu (3/7/2021) sore. Layanan medis di fasilitas medik regional ini tetap jalan bersamaanbProyek renovasi Gedung UGD dan pelayanan RSUD Regional Sulbar, enam bulan pascagempa bumi, 15 Januari 2021. Proyek renovasi dikerjakan kontraktor Waskita Karya, dijadwalkan selesai akhir tahun 2021 ini bisa beroperasi normal. 

Diketahui, Positif Covid-19 Sulbar per tanggal 30 Juni 2021, sebanyak 5,832 kasus.

Angkat kematian akibat terpapar Covid-19 di provinsi ke-33 di Indonesia ini, juga meningkat sejak Juli.

Data menunjukkan, akhir Juni 2021, angka kasus kematian pasien Covid-19 di Sulbar dilaporkan 122.

Kini, 27 Juli 2021, bertambah menjadi 157 kasus kematian.

Artinya, sepanjang bulan ini, pasien Covid-19 yang meninggal di Sulbar sebanyak 35 kasus kematian.

Direktur RSU Regional Sulbar, dr Indahwati Nursyamsi, prihatin dengan kondisi tersebut, di tengah keterbatasan prasarana dan fasilitas kesehatan.

"Saya berharap semua masyarakat menyadari diri dan melakukan upaya untuk memutus penyebaran Covid-19, melakukan protokol kesehatan secara ketat," imbuh mantan Sekertaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Sulbar itu.

Indah bilang, lebih baik melakukan upaya pencegahan dari pada menghadapi orang yang sudah sakit.

Apalagi, varian Covid-19 sekarang lebih ganas, lebih beresiko menuju pada kematian.

"Rata-rata pasien masuk rumah sakit sekarang gejalanya berat, butuh oksigen yang banyak," ucapnya.

Kondisi sekarang, beber Indah, dari sisi kemampuan penanganan pasien sangat terbatas. Baik dari sarana, prasarana, obat-obatan, alat kesehatan dan SDM.

"Jadi kalau masyarakat tidak menjaga dirinya, kita ini bisa kolaps, sekarang saja rumah sakit mulai kekurangan oksigen," bebernya.

Saat ini, jumlah pasien Covid-19 di rawat di RSU Regional Sulbar sebanyak 20 orang.

Rumah sakit milik pemerintah itu, satu-satunya yang ditunjuk Kementerian Kesehatan menjadi rumah sakit rujukan pasien Covid-19 di Sulbar.

"Kondisi sekarang kalau tempat tidur masih memadai, masalahnya adalah oksigen kekurangan, rata-rata yang masuk sesak," pungkasnya.

Kadang, lanjut dia, ada pasien yang membutuhkan 3-6 tagung oksigen dalam satu hari, sementara persediannya sangat terbatas.

"Di mana kami mau cari oksigen kalau habis, pasokan terbatas, hanya satu pemasok dari Pare-pare, melayani semua rumah sakit di Sulbar, dan sebagian rumah sakit di Sulsel, jadi tolong kita jaga diri," pungkasnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Habluddin

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved