Mamuju City
Makna Angka 14 hingga Dipilih Sebagai Tanggal Lahir Kabupaten Mamuju Sulbar
Pemilihan angka 14 sebagai tanggal lahir Mamuju mengandung makna tersendiri. Oleh tradisi masyarakat Mamuju menyebutnya Penduang Pitu.
TRIBUN-SULBAR.COM,- Rabu 14 Juli 2021 besok, Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar) merayakan hari lahir ke-481.
Kabupaten Mamuju sejak 2004 jadi ibu kota Provinsi Sulbar.
Terdiri dari 88 desa.
11 kecamatan.
15 kelurahan.
Penduduknya hampir 300 ribuan.
Lalu kenapa tanggal 14 Juli dipilih sebagai hari jadi Kabupaten Mamuju?
Berikut penjelasannya dikutip dari mamujukab.go.id.
Angka 14 adalah angka kelipatan dua dari tujuh.
Oleh tradisi masyarakat Mamuju menyebutnya Penduang Pitu.
Jumlah hari dalam sebulan bergerak antara 28/29 dan 30/31 hari.
Dengan demikian, posisi tanggal 14 berada pada posisi tengah yang diapit 14/15 hari sebelum dan 15/16 hari sesudahnya.
Tanggal 14 akan selalu berada pada posisi mendekati kebenaran.
Karena keseimbangan jumlah hari sebelum dan sesudahnya dalam sebulan.
Nilai-nilai tradisi yang lekat dengan tanggal 14 adalah perhitungan hari ke-14 dengan posisi bulan situru’ yang berarti mufakat bulan malam ke-14 adalah purnama.
Angka 14 disimbolkan dengan 14 Distrik Swapraja di Mamuju.
Geografis
Dikutip dari Wikipedia, secara geografi Kota Mamuju berada ditepi barat Pulau Sulawesi.
Di utara terdapat Teluk Mamuju dan di selatan ada Teluk Lebani.
Secara astronomis, wilayah Mamuju berada di antara 2°8'24" LS – 2°57'46" LS dan 118°45'26" BT – 119°47'48" BT.
Topografi
Topografi wilayah Kota Mamuju berupa pesisir hingga pegunungan.
Ketinggian wilayah Kota Mamuju antara 0 sampai >1500 meter di atas permukaan air laut (Mdpl) dengan titik tertinggi berada di Gunung Adang Batambalo.
Sungai-sungai besar yang ada di Kota Mamuju di antaranya Sungai Mamuju, Sungai Karema, Sungai Simboro, Sungai Anung, Sungai Taparia, Sungai Anusu, Sungai Tampala dan Sungai Malunda.
Secara geologi, wilayah Kota Mamasa tersusun oleh batuan Formasi Gunung Api Adang berupa tuf lapili, breksi bersisipan lava, batupasir dan batu lempung.
Sedangkan wilayah lembah yang dialiri Sungai Taparia serta Sungai Karema terusun atas Formasi Mamuju berupa Napal, kalkerenit dan batugamping koral bersisipkan tuf dan batupasir.
Kota Mamuju yang beriklim tropis dengan dua musim dalam satu tahunnya yaitu musim kemarau dan penghujan, dengan suhu udara pada siang hari berkisar antara 24 - 34 derajat Celcius.