Bappelitbangda Mamasa Ajak Emak-emak di Desa Tondok Bakaru Jadi Mama 'Kece'

"Banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan, padahal sampah ini cukup banyak manfaatnya," ungkap Sandi.

Penulis: Semuel Mesakaraeng | Editor: Hasrul Rusdi
TribunSulbar.com/Semuel Mesakaraeng
Sosialisasi dan pelatihan pengolahan sampah limbah rumah tangga oleh Bappelitbangda di Desa Tondok Bakaru 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMASA - Puluhan ibu-ibu berkumpul di Balai Pertemuan Desa Tondok Bakaru, Kecamatan Mamasa, Jumat (25/6/2021).

Puluhan ibu-ibu ini menghadiri pelatihan mama kreatif dan cerdas (Mama Kece).

Pelatihan itu diselenggarakan Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappelitbangda) Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar).

Kegiatan ini terselenggara atas ide Reformer, Sandi Kariwangan, sebagai peserta Pelatihan Kepemimpinan Pengawas Angkatan 1 Mamasa, bekerja sama LAN-RI.

Sosialisasi dan pelatihan pengolahan sampah limbah rumah tangga oleh Bappelitbangda di Desa Tondok Bakaru
Sosialisasi dan pelatihan pengolahan sampah limbah rumah tangga oleh Bappelitbangda di Desa Tondok Bakaru (TribunSulbar.com/Semuel Mesakaraeng)

Pada kegiatan ini, ibu-ibu diberi pelatihan untuk mengelola limbah sampah menjadi sebuah kreativitas.

Sandi Kariwangan, dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk inovasi melalu projek Mama Kece.

Mama Kece, berangkat dari beberapa permasalahan pada lingkungan.

Permasalahan lingkungan ini paling banyak disebabkan oleh sampah limbah rumah tangga.

"Banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan, padahal sampah ini cukup banyak manfaatnya," ungkap Sandi.

Menurut Sandi, pada satu sisi, masyarakat membuang sampah demi kebersihan lingkungan.

Baca juga: Update Covid-19 Sulbar Jumat 25 Juni 2021: Klaster Pekerja PT Waskita Karya Terus Bertambah

Baca juga: Formasi CPNS & PPPK 2021 Pemprov Sulawesi Barat & Syarat Umum Pendaftaran

Tetapi di sisi lain, masyarakat juga terus menambah jumlah sampah.

Sehingga, agar sampah tidak berdampak pada lingkungan, maka dimanfaatkan melalui kreativitas.

Sandi, tak menampik bahwa kemiskinan di Mamasa tahun 2021 mencapai 13,38 persen.

Kemiskinan ini berada pada wilayah pedesaan.

Dengan begitu, melalui kegiatan ini, Sandi berharap agar ada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Senada itu, Kepala Bidang Kabid Perencanaan Ekososbu, Bappelitbanda Mamasa, Stevania Apriane Sandra Putri, mengatakan, kegiatan ini merupakan inovasi yang luar biasa.

Melalui kegiatan ini, ia berharap agar dapat meningkatkan pemberdayaan perempuan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Dengan mengolah limbah rumah tangga yang ada, ibu-ibu bisa meningkatkan kapasitas di desanya," harap dia.

Potret anak SD di Mamasa Sulbar meniti tali jembatan rusak
Potret anak SD di Mamasa Sulbar meniti tali jembatan rusak (Tribun Timur / Samuel Mesakaraeng)

Pada kesempatan yang sama, peserta pelatihan juga mendapat sosialisasi tentang layanan koperasi, layanan izin usaha, pengurusan sertifikat halal dan sertifikat merek usaha.

Kegiatan ini turut melibatkan sejumlah OPD, termasuk Dinas Lingkungan Hidup, Koperindag, Dinas Pariwisata dan Dinas Pemdes, Camat Mamasa dan Kepala Desa Tondok Bakaru.

Hadir pula Wakil Ketua ll DPRD Mamasa, Juan Gayang Pongtiku.

Jua Gayang menuturkan, selaku wakil rakyat, dia sangat mendukung kegiatan itu, demi menciptakan inovasi bagi kaum perempuan di desa.

Ia berharap agar kegiatan ini tidak hanya sebatas pelatihan, melainkan menciptakan program yang berkelanjutan.

Untuk itu, ia berjanji agar progam itu nantinya diperjuangkan pada pembahasan anggaran di DPRD.(*)

Laporan wartawan @sammy_rexta

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved