Sulbar Terima 2.000 Dosis Vaksin Astra Zeneca, Digunakan untuk Polri

Untuk Astra Zeneca baru digunakan untuk Polri. Sementara Sinovac digunakan kepada tenaga kesehatan, pelayan publik, lansia dan kelompok rentan.

Penulis: Nurhadi | Editor: Hasrul Rusdi
Ist/TribunSulbar.com
Rapat koordinasi percepatan vaksinasi Covid-19 di Sulbar di Rujab Sekprov Sulbar diikuti dinas kesehatan kabupaten secara virtual. 

TRIBUN-SULBAR,COM, MAMUJU - Pemprov Sulawesi Barat (Sulbar) evaluasi pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, dr Asran Masdy mengatakan, sejauh ini terdapat dua jenis vaksin yang telah masuk di Sulbar.

"Sinovac 158.760 dosis dan Astra Zeneca 2.000 dosis," kata dr Asran Masdy saat memaparkan data dalam rapat koordinasi percepatan pelaksanaan vaksinasi di Rujab Sekprov, Jl Abd Malik Pattana Endeng, Mamuju, Rabu (9/6/2021).

Untuk Astra Zeneca baru digunakan untuk Polri. Sementara Sinovac digunakan kepada tenaga kesehatan, pelayan publik, lansia dan kelompok rentan.

Baca juga: Bupati Polman Andi Ibrahim Masdar Pilih Tutup TPA Paku Mulai Desember

Rapat koordinasi percepatan vaksinasi Covid-19 di Sulbar di Rujab Sekprov Sulbar diikuti dinas kesehatan kabupaten secara virtual.
Rapat koordinasi percepatan vaksinasi Covid-19 di Sulbar di Rujab Sekprov Sulbar diikuti dinas kesehatan kabupaten secara virtual. (Ist/TribunSulbar.com)

Sementara itu, Sekprov Sulbar, Muhammad Idris mengungkapkan, hingga 7 Juni 2021 jumlah vaksin yang diterima Sulbar sebanyak 160. 760 dosis.

"Pengguna vaksin sebanyak 110.924 dosis atau 69 persen capaian dari target sasaran vaksinasi di Sulbar," kata Idris saat memimpin rapat di Rujabnya.

Vaksinasi tahap pertama dengan sasaran tenaga kesehatan 99,49 persen dosis pertama dan dosis kedua 89,49 persen.

"Vaksinasi tenaga kesehatan sudah dianggap selesai," ucapnya.

Sementara untuk vaksinasi tahap dua dengan sasaran pelayan publik capainnya 48,41 persen dosis pertama dan dosis kedua 31,51 persen.

Tahap ketiga dengan sasaran lansia masih sangat rendah, dosis pertama baru 3,66 persen dan dosis kedua 1,66 persen.

"Kalau kita bandingkan tiga tahapan ini yang paling rendah adalah lansia," katanya.

Baca juga: Update Corona Covid-19 Sulbar Hari Ini 8 Juni 2021: Positif Tambah 13 Kasus

Baca juga: CPNS 2021: Universitas Sulawesi Barat Usul 197 Formasi Dosen & 9 Pegawai

Menurut Idris, dinas kesehatan harus lebih ekstra dalam membuat prioritas pelaksanaan vaksinasi bagi lansia.

"Jika perlu harus melibatkan lintas sektor,terutama TNI/Polri dalam upaya menjaring sasaran vaksinasi," ujar mantan kepala LAN Makassar itu.

Setelah lansia, sasaran vaksinasi selanjutnya adalah masyarakat kelompok rentan dan masyarakat umum.

"Tentu ini sangat membutuhkan keterlibatan lintas sektor," singkatnya.

Idris menambahkan, pemerintah komitmen mengakhiri pandemi ini, karena itu Idris berharap rapat yang virtual yang diikuti dinas kesehatan kabupaten itu dapat merumuskan strategi percepatan program vaksinasi.

"Vaksin ini adalah ikhtiar untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat paparan Covid-19," tuturnya.

(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved