Berita Sulbar

Dosen Unsulbar Latih KWT Katumbangan Produksi Sabun dan Sampo Alami Berbasis VCO Ramah Lingkungan

Selain ilmu, peserta juga memperoleh dukungan berupa alat dan bahan produksi yang disiapkan oleh tim pengabdian.

Editor: Nurhadi Hasbi
Istimewa
UNSULBAR - Tim Pengabdian Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) melaksanakan pelatihan produksi dan pemasaran sabun serta sampo alami berbahan dasar Virgin Coconut Oil (VCO) dengan kemasan ramah lingkungan. Pelatihan ini berlangsung di Desa Katumbangan, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, pada Sabtu–Minggu, 20–21 September 2025. 

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Tim Pengabdian Universitas Sulawesi Barat (Unsulbar) melaksanakan pelatihan produksi dan pemasaran sabun serta sampo alami berbahan dasar Virgin Coconut Oil (VCO) dengan kemasan ramah lingkungan.

Pelatihan ini berlangsung di Desa Katumbangan, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, pada Sabtu–Minggu, 20–21 September 2025.

Tim pengabdian terdiri atas tiga dosen, yakni Fitri, S.P., M.Si., dosen Agribisnis Fapertahut selaku ketua pelaksana, bersama anggota tim Andi Marlisa Bossa Samang, S.P., M.Si., dosen Teknologi Hasil Pertanian, dan Musyrifah, S.Pd., M.Pd., dosen Teknik Informatika.

Baca juga: Dosen Unsulbar Dampingi Peternak: Ubah Limbah Perikanan Jadi Pakan, Jaga Populasi Betina Produktif!

Selain itu, tiga mahasiswa juga terlibat aktif dalam kegiatan ini, yaitu Agung Adyaksa dan Mawar Nita dari Program Studi Agribisnis, serta Silvi Amanda dari Program Studi Teknologi Hasil Pertanian.

Fitri menjelaskan bahwa pelatihan ini menyasar Kelompok Wanita Tani (KWT) Lestari, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota dalam mengolah kelapa menjadi VCO, kemudian dikembangkan menjadi produk turunan bernilai tambah seperti sabun dan sampo alami.

“Kegiatan ini kami rancang tidak hanya untuk memberikan pengetahuan, tetapi juga keterampilan praktis yang bisa langsung diterapkan,” ujar Fitri dalam rilis yang diterima Tribun-Sulbar.com, Rabu (24/9/2025).

Fitri berharap, melalui pelatihan produksi dan pemasaran ini, ibu-ibu KWT mampu menghasilkan produk berkualitas dan memasarkan dengan kemasan ramah lingkungan, sehingga dapat menjadi sumber pendapatan baru.

Kegiatan dibuka secara resmi oleh Kepala Desa Katumbangan, Hj. Nuranda Tato, S.E., M.M.

Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas kontribusi Unsulbar dalam memberdayakan masyarakat desa.

“Kami sangat berterima kasih atas kehadiran tim pengabdian ini. Program seperti ini sangat bermanfaat karena langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, khususnya dalam meningkatkan keterampilan dan ekonomi keluarga,” ungkap Nuranda.

Metode pelatihan dilakukan melalui sesi ceramah dan praktik langsung.

Para peserta tidak hanya mendapatkan penjelasan teknis, tetapi juga berkesempatan mencoba sendiri proses pembuatan sabun dan sampo berbahan alami.

Selain ilmu, peserta juga memperoleh dukungan berupa alat dan bahan produksi yang disiapkan oleh tim pengabdian.

Sebagai upaya berkelanjutan, tim pengabdian juga menyediakan sistem pemasaran berbasis digital.

Produk hasil pelatihan dipromosikan melalui media sosial dan sebuah situs web khusus dengan alamat www.lestarikatumbangan.com, sehingga jangkauan pemasaran tidak hanya terbatas di tingkat lokal, tetapi juga dapat dikenal lebih luas.

Program pengabdian ini didukung penuh oleh Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM) Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi tahun 2025.

Dukungan ini menjadi bentuk nyata komitmen pemerintah dalam mendorong inovasi dan pemberdayaan masyarakat berbasis potensi lokal. (*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved