Menag Nasaruddin Umar Hadiri Forum Perdamaian Vatikan, Tegaskan Prinsip Persaudaraan Lintas Agama

Di panggung bertaraf global yang dihadiri lebih dari 50 negara, Menag RI tak hanya menyampaikan pesan persaudaraan lintas

Editor: Abd Rahman
Istimewa
VATIKAN - Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, tampil sebagai pembicara utama yang paling dinanti dalam “Forum Internasional untuk Perdamaian – Daring Peace” yang super megah, digelar oleh Komunitas Sant’ Egidio di Vatikan, Roma. 

TRIBUN-SULBAR.COM - Menteri Agama Republik Indonesia, Nasaruddin Umar, tampil sebagai pembicara utama yang paling dinanti dalam “Forum Internasional untuk Perdamaian – Daring Peace” yang super megah, digelar oleh Komunitas Sant’ Egidio di Vatikan, Roma.

Di panggung bertaraf global yang dihadiri lebih dari 50 negara, Menag RI tak hanya menyampaikan pesan persaudaraan lintas agama, tetapi juga sukses menyentuh hati para hadirin saat mengenang kedekatan personalnya dengan Paus Fransiskus, yang baru saja wafat.

Acara yang turut dihadiri oleh Grand Syekh Al Azhar, Prof. Dr. Ahmed Al Tayeb, bersama sejumlah kardinal, uskup, pastor, dan tokoh agama dunia lainnya ini dipimpin langsung oleh Profesor Marco Impagliazzo, Presiden Komunitas Sant’ Egidio.

Baca juga: Perkara Minyak Rambut Tak Ditemukan di Rumah, Pria Asal Kalukku Tikam Ibu Kandungnya

Baca juga: Amalan Doa Pagi Hari Dicontohkan Rasulullah SAW, Dijamin Berkah hingga Sore

Dalam sambutannya y penuh haru, Menag Nasaruddin Umar menyampaikan rasa duka mendalam atas kepergian mendadak Paus Fransiskus.

 Ia mengaku masih sulit menerima kabar wafatnya pemimpin Gereja Katolik tersebut.

“Saya merasakan tarikan keras di hati saya,” kata Menag, mengenang momen-momen kebersamaan dengan Paus Fransiskus.

Menurut Imam Besar Masjid Istiqlal ini, persahabatan mereka bukan sekadar hubungan protokol, tetapi memiliki dimensi spiritual yang mendalam tentang kemanusiaan dan solidaritas.

Momen paling menyentuh terjadi ketika Menag Nasaruddin menampilkan dua foto bersejarah antara dirinya dan mendiang Paus Fransiskus.

Momen penuh makna itu seketika membuat suasana forum menjadi sangat hening dan penuh haru, menyentuh emosi para peserta dari seluruh dunia.

Lebih jauh, Nasaruddin Umar mengungkap pesan Paus Fransiskus kepadanya yang mengutip ensiklik Fratelli Tutti seruan agar manusia menjadi saudara melampaui batas agama, ras, dan kebangsaan.

Menag Nasaruddin merespons dengan tegas, menjelaskan prinsip persaudaraan dalam Islam dan menegaskan bahwa di titik fundamental, ajaran kitab suci agama-agama berbeda pun berbagi pesan kemanusiaan bersama: bahwa kemanusiaan berada di atas segala perbedaan.

Pesan persaudaraan tersebut ia kaitkan dengan kunjungan bersejarah Paus Fransiskus ke Indonesia beberapa waktu lalu (September 2024).

Kunjungan itu ditutup dengan penandatanganan Deklarasi Istiqlal, yang dianggap sebagai simbol dialog dan toleransi yang kuat di tengah keberagaman agama di Indonesia.

Kehadiran Menag RI di "Daring Peace" ini tak hanya menegaskan posisi Indonesia di panggung diplomasi global, tetapi juga membuktikan bahwa persahabatan personal antara tokoh lintas agama adalah teladan nyata dari kasih, persaudaraan, dan perdamaian yang bisa dikumandangkan dari Vatikan ke seluruh dunia.(*)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved