PNM

Panen Brokoli-Ayam Petelur, PNM Ajak Menko Zulhas Lihat Langsung Program Ketahanan Pangan di Kopeng

Inpres tersebut mengatur percepatan pembangunan kawasan swasembada pangan, energi, dan air nasional.

|
Editor: Nurhadi Hasbi
PNM
PROGRAM KETAHANAN TANGAN - Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, mengunjungi program ketahanan pangan Permodalan Nasional Madani (PNM) di Kopeng, Jawa Tengah. 

TRIBUN-SULBAR.COM – PT Permodalan Nasional Madani (PNM) menerima kunjungan Menteri Koordinator Bidang Pangan Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, di Kopeng, Jawa Tengah.

Menko Pangan meninjau langsung program pemberdayaan PNM kepada nasabah ULaMM dan Mekaar.

Ia mengunjungi beberapa lokasi, seperti usaha nasabah, pembibitan sayur, panen brokoli, pertemuan kelompok mingguan (PKM), serta program ayam petelur di Rumah Pangan PNM.

Kunjungan ini disambut langsung oleh Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi, dan Komisaris Utama PNM, Dradjad Hari Wibowo.

PNM menunjukkan komitmennya menghadirkan akses permodalan, pendampingan, dan pemberdayaan yang mendukung Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 14 Tahun 2025.

Inpres tersebut mengatur percepatan pembangunan kawasan swasembada pangan, energi, dan air nasional.

Rangkaian kunjungan dimulai dengan peninjauan DD Mart, usaha grosir dan ritel milik nasabah binaan PNM.

Toko ini juga menjual telur dari hasil produksi Rumah Pangan PNM.

Selanjutnya, Menko Pangan mengunjungi rumah pembibitan sayur yang dikelola oleh nasabah Mekaar.

Ia kemudian melakukan panen brokoli langsung di ladang.

Kegiatan dilanjutkan dengan menghadiri pertemuan kelompok mingguan (PKM) di rumah salah satu ketua kelompok Mekaar.

Di sana, Menko menyaksikan langsung proses pendampingan dan penguatan kapasitas usaha yang diberikan kepada nasabah.

Saat ini, PNM telah mendampingi 22,5 juta perempuan prasejahtera di seluruh Indonesia.

Kunjungan diakhiri dengan meninjau program ayam petelur di Rumah Pangan PNM.

Program ini menjadi bukti kontribusi nyata PNM dalam mendukung ketahanan pangan masyarakat lokal.

Survei PNM pada September lalu menunjukkan, mayoritas keluarga nasabah mengaku pola makan mereka kini lebih bergizi.

Program ayam petelur tidak hanya menambah penghasilan harian nasabah sebesar Rp50.000–Rp150.000 per bulan.

Namun juga meningkatkan kualitas gizi keluarga melalui konsumsi telur yang lebih rutin.

Menko Pangan RI, Zulkifli Hasan, menyampaikan apresiasinya kepada PNM.

“Saya terima kasih ke PNM karena sudah membantu ketahanan pangan di daerah-daerah, terutama di desa,” ujarnya.

Ia optimistis masa depan para ibu nasabah akan lebih cerah berkat program ayam petelur.

“Apalagi Pak Presiden punya program MBG. Jadi, Insya Allah, usaha ayam petelur akan laku keras,” tambahnya.

Menanggapi hal tersebut, Dirut PNM Arief Mulyadi menyampaikan bahwa ini adalah kontribusi kecil yang bisa diberikan pihaknya.

“Diawali dari kebutuhan masing-masing, kemudian lingkungan, dan ke depan kita perluas untuk memenuhi pasar secara luas,” kata Arief.

Ia juga merespons pernyataan Menko Pangan terkait program MBG yang akan menjangkau 82,9 juta penerima.

PNM meyakini, keberlanjutan pemberdayaan tak cukup hanya dengan modal usaha.

Lebih dari itu, masyarakat juga harus memiliki ketahanan pangan dan kemandirian ekonomi yang kuat.

Kehadiran Menko Pangan dalam kegiatan ini menjadi bukti sinergi antara program PNM dan agenda pembangunan nasional.

PNM berkomitmen terus mendukung Asta Cita Pemerintah Nomor 3, melalui penguatan ketahanan pangan berbasis keluarga dan usaha ultra mikro.(*)

#PNMuntukUMKM
#PNMPemberdayaanUMKM

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved