Khazanah Islam

Ini Waktu Mustajab Doa Setelah Ashar Menurut Syeikh Ali Jaber di Hari Jumat

Ia menekankan, waktu berdoa tak harus satu jam penuh, namun diutamakan dilakukan pada jam tersebut.

Editor: Abd Rahman
AI Gemini
ILUSTRASI GAMBAR AI- Doa meminta dipertemukan jodoh, Dalam Islam, mencari jodoh adalah bagian dari ikhtiar (usaha) yang harus kita iringi dengan doa dan tawakal kepada Allah SWT. 

TRIBUN-SULBAR.COM - Hari Jumat adalah hari yang sangat istimewa dan agung bagi umat Muslim.

Bahkan, Rasulullah SAW menyebutnya sebagai "tuannya hari-hari" (sayyidul ayyam) yang paling agung di sisi Allah, sebagaimana diriwayatkan dalam HR. Ahmad dan Ibnu Majah.

Keistimewaan hari Jumat adalah terdapat waktu dikabulkannya doa (mustajab).

Waktu Terbaik Berdoa di Hari Jumat

Baca juga: Baca Doa Pagi Ini 3 Kali di Hari Jumat, Dosa Diampuni Sebanyak Buih di Lautan

Baca juga: Sulit Tidur Bikin Produktivitas Jeblok? Ini 7 Tips Jitu Atasi Insomnia, Plus Doa Penenang Hati

Rasulullah SAW bersabda:

"Pada hari Jum'at terdapat dua belas jam (pada siang hari), di antara waktu itu ada waktu yang tidak ada seorang hamba Muslim pun memohon sesuatu kepada Allah melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah ia di akhir waktu setelah ‘Ashar'." (HR. Abu Dawud)

Bagi umat Muslim, berdoa di sekitar waktu setelah salat Ashar pada hari Jumat memiliki jaminan doa akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Syeikh Ali Jaber dalam siaran YouTube Taman Surga.Net, menyebut waktu terbaik untuk berdoa di hari Jumat adalah satu jam sebelum Maghrib.

"Kira-kira kalau waktu Maghrib jam 18.00, berarti mulai (berdoa) dari jam 17.00," kata Syeikh Ali Jaber.

Ia menekankan, waktu berdoa tak harus satu jam penuh, namun diutamakan dilakukan pada jam tersebut.

Doa Khusus Sore Hari Jumat (Ba'da Ashar)

Berikut ini adalah doa yang sangat baik dibaca di penghujung hari Jumat, setelah Ashar atau sebelum Maghrib, yang dikenal sebagai Doa Sayyidul Istighfar atau permohonan ampun yang agung.

Bacaan Arab:

اللَّهُمَّأَنْتَرَبِّيلاإِلَهَإِلاأَنْتَخَلَقْتَنِي،وَأَنَاعَبْدُكَوَابْنُأَمَتِكَ،وَفِيقَبْضَتِكَ،وَناصِيَتِيبِيَدِكَ،أَمْسَيْتُعَلَىعَهْدِكَوَوَعْدِكَمَااسْتَطَعْتُ،أَعُوذُبِكَمِنْشَرِّمَاصَنَعْتُأَبُوءُبِنِعْمَتِكَ،وَأَبُوءُبِذَنْبِي،فَاغْفِرْلِيذُنُوبِيإِنَّهُلايَغْفِرُالذُّنُوبُإِلاأَنْتَ

Latin:
Allahumma Anta Rabbi laa ilaaha illa Anta khalaqtani, wa ana abduka wabnu amatika wafi qabdhotika wa nasiyati bi yadika. Amsaitu ala ahdika wa wa'dika mastatho'tu a'udzu bika min syarri ma shona'tu. Abu'u bi ni'matika wa abu'u bidzanbi faghfirly dzunubi. Innahu la yaghfirudz dzunuba illa Anta.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved