Berita Sulbar

BPK Periksa Program Ketahanan Pangan di Sulbar Selama 30 Hari, Mulai Perencanaan Hingga Pelaksanaan

Editor: Ilham Mulyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Entry Meeting BPK - Tim Pemeriksa BPK RI Perwakilan Sulawesi Barat mulai memeriksa Kinerja Pendahuluan atas aspek Ketahanan Pangan di lingkup Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Barat.

TRIBUN-SULBAR.COM - Tim Pemeriksa BPK RI Perwakilan Sulawesi Barat mulai memeriksa Kinerja Pendahuluan atas aspek Ketahanan Pangan di lingkup Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Barat.

Pemeriksaan pendahuluan ini bertujuan untuk menilai efektivitas program ketahanan pangan serta memastikan pemanfaatan anggaran berjalan sesuai ketentuan.

Mulai perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan program ketahanan pangan di Sulawesi Barat. 

Pemeriksaan kinerja pendahuluan ini akan berlangsung selama 30 hari terhitung mulai Rabu (27/8/2025), sehingga diharapkan seluruh perangkat daerah terkait dapat memberikan dukungan optimal selama proses pemeriksaan berlangsung.

Baca juga: Curi Dokumen di Disdukcapil Mamasa, Pelaku Ingin Jual Akta dan Kartu Keluarga ke Tukang Barang Bekas

Baca juga: HMI Menduga Kejari Majene Perlakukan Khusus 2 Tersangka Korupsi Pengadaan Kapal DKP

Pemeriksaan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam perbaikan berkelanjutan, sehingga Sulawesi Barat mampu memperkuat ketahanan pangan sekaligus mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.

Kepala Inspektorat Daerah Provinsi Sulawesi Barat, M. Natsir mengatakan hal ini juga menjadi perhatian Gubernur Sulbar Suhardi Duka dan Wakil Gubernur Salim S Mengga dalam menciptakan pemerintahan yang berintegritas.

Natsir  berharap pemeriksaan menjadi masukan yang konstruktif untuk memperkuat kebijakan dan program yang sudah berjalan.

“Inspektorat berkomitmen mendampingi dan memastikan seluruh data maupun informasi yang dibutuhkan Tim Pemeriksa dapat tersedia dengan baik. Kami berharap hasil pemeriksaan ini menjadi bahan evaluasi sekaligus penguatan tata kelola pemerintahan, khususnya dalam sektor ketahanan pangan,” ungkap Natsir. (*)