Berita Sulba

SDK Gandeng Banyak Pihak Tuntaskan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem di Sulbar

Penulis: Suandi
Editor: Nurhadi Hasbi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

STUNTING DAN KEMISKINAN - Gubernur Sulbar, Suhardi Duka, saat ditemui di Kantor Gubernur Sulbar, Senin (16/6/2025). Ia menyerukan kolaborasi lintas sektor untuk menuntaskan persoalan stunting dan kemiskinan ekstrem.

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar), Suhardi Duka (SDK), menyerukan kolaborasi lintas sektor untuk menuntaskan persoalan stunting dan kemiskinan ekstrem.

Hal itu ia sampaikan saat membuka Lokakarya Evaluasi dan Persiapan Implementasi Penanganan dan Pencegahan Stunting serta Kemiskinan Ekstrem, yang berlangsung di Ballroom Andi Depu, Kantor Gubernur Sulbar, Senin (16/6/2025).

Menurut SDK, Pemerintah Provinsi Sulbar telah menyiapkan anggaran sebesar Rp10 miliar yang dialokasikan khusus untuk penanganan dua masalah krusial tersebut.

Baca juga: Entaskan Kemiskinan di Polman, SDK Alokasikan Rp2 Juta per KK untuk 5 Ribu Kepala keluarga

Ia menekankan pentingnya efektivitas penggunaan anggaran.

“Saya harap anggaran itu output-nya jelas, dan public value-nya tepat. Jangan coba-coba korupsi anggaran stunting dan kemiskinan, karena hukumannya dua kali lipat,” tegasnya.

Gubernur juga mengajak semua pihak untuk bersatu dan menyamakan persepsi dalam menyelesaikan persoalan tersebut, termasuk menggandeng lembaga nasional maupun internasional seperti Baznas, BKKBN, PKK, Dharma Wanita, dan UNICEF.

“Saya undang lembaga-lembaga dunia seperti UNICEF untuk membantu menyelesaikan hal ini. Kita butuh kerja sama semua pihak,” tambahnya.

SDK bahkan memberi arahan khusus kepada Baznas agar lebih memfokuskan peran pada isu kemiskinan, dan bukan pada pembangunan masjid.

“Baznas jangan bangun masjid. Itu urusan pemerintah dan masyarakat. Saya minta Baznas fokus saja di masalah kemiskinan,” ujar SDK.

Ia juga menekankan pentingnya peran BKKBN dalam mencetak generasi cerdas sebagai bagian dari upaya jangka panjang menurunkan angka stunting dan mengatasi kemiskinan.

SDK mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memiliki empati terhadap kondisi kaum miskin, sebagai bentuk kepekaan sosial dan semangat gotong royong.

“Kalau kamu lagi tidak berselera makan, cobalah ingat orang yang tidak punya makanan. Itu akan menumbuhkan rasa dan kesadaran kita untuk peduli,” ucapnya menyentuh.(*)

Laporan Reporter Tribun-Sulbar.com, Suandi