TRIBUN-SULBAR.COM,MAJENE - Kisah memilukan datang dari Dusun Salurindu, Desa Salutahongang, Kecamatan Malunda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Seorang ibu hamil terpaksa melahirkan di tengah jalan berlumpur pada Minggu (8/6/2025), setelah ditandu sejauh kurang lebih 3 kilometer menuju Puskesmas.
Akses jalan rusak parah membuat ambulans tak mampu menembus lokasi.
Baca juga: Jembatan Putus, Warga Tapua Polman yang Sakit Naik Rakit Seberangi Sungai Menuju RSUD
Baca juga: Jorok ! Drainase Tersumbat, Sampah Meluap di Jalan Depan Kantor Disdag Polman
Hal ini memaksa warga mengambil tindakan ekstrem di tengah keputusasaan.
Awalnya, ibu hamil itu ditandu dengan bambu oleh keluarga dan warga desa, berharap bisa mencapai fasilitas kesehatan.
Namun, di tengah perjalanan, rasa sakit dirasakan ibu hamil ini muncul, membuat warga memutuskan untuk melakukan proses pengiriman saat itu juga, dengan peralatan seadanya .
"Jalannya rusak total. Kami sudah biasa menandu orang sakit, ibu melahirkan, bahkan jenazah. Hari itu, ibu tersebut melahirkan di jalan karena tidak sempat sampai ke puskesmas," ungkap Budi, salah satu anggota keluarga, Senin (9/6/2025).
Meskipun dalam kondisi darurat yang mengecewakan, berkat pertolongan warga, ibu dan bayinya selamat .
Budi menegaskan bahwa tragedi ini bukanlah yang pertama kali terjadi.
Warga desa berulang kali menghadapi situasi serupa.
Jalanan yang berubah menjadi lumpur pekat saat hujan, licin, dan sempit adalah mimpi buruk yang menghalangi akses kendaraan roda empat.
"Kalau hujan, jalan itu berubah jadi lumpur. Motor saja sering tergelincir. Kami butuh bantuan pemerintah untuk segera membuka akses yang layak," lanjut Budi.
Warga Desa Salurindu berharap Pemerintah Kabupaten Majene, Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, bahkan Presiden Prabowo Subianto, segera turun tangan.
Mereka mendesak pembangunan jalan yang layak agar hak dasar warga akan layanan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi dapat terjamin.
Tragedi ini menjadi cermin ketimpangan pembangunan infrastruktur di Indonesia ,di mana masih banyak masyarakat yang berjuang hidup tanpa akses dasar yang memadai.(*)