TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Warga Kembali menggelar aksi demoonstrasi untuk menolak rencana penambangan pasir di Sungai Tubo, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat.
Aksi demonstrasi ini digelar warga di jembatan penghubung Jl Trans Sulawesi Mamuju - Majene, Sulawesi barat pada Minggu (18/5/2025) sore.
Terlihat massa yang pada demo sebelumnya menggelar aksi demonstrasi di jembatan lama, kini menggelar aksi demonstrasi di jembatan baru yang dilintasi para pengendara lintas daerah.
Mereka menutup jalan poros Mamuju-Majene pada Minggu (18/5/2025).
Aksi ini sebagai bentuk penolakan keras terhadap rencana penambangan pasir di Sungai Tubo oleh PT Ba'ba Lembang Tuho.
Warga memblokade akses jalan utama dan menggelar aksi di atas Jembatan Sungai Tubo, Kecamatan Malunda. Mereka membawa spanduk dan poster berisi kecaman terhadap aktivitas tambang yang dinilai mengancam ekosistem sungai, pesisir, serta wilayah tangkap nelayan tradisional yang menjadi sumber utama penghidupan masyarakat.
“Kami tidak akan diam melihat sungai dan laut kami dirusak. Ini bukan hanya soal izin, tapi soal hidup kami dan anak cucu kami,” tegas Aco Nur Samsi, tokoh masyarakat dan pendamping hukum warga saat dikonfirmasi Tribun Sulbar.com via telepon Minggu (18/5/2025).
Warga juga mengaku resah setelah perusahaan mulai memasang pelang di lokasi rencana tambang tanpa ada sosialisasi yang jelas kepada masyarakat. Mereka menuntut transparansi, kajian lingkungan yang terbuka, serta penghentian seluruh aktivitas yang mengarah pada eksploitasi sungai.
Hingga berita ini diturunkan, arus lalu lintas di jalan poros Mamuju-Majene terputus total akibat aksi blokade warga. Aparat kepolisian tampak berjaga di lokasi untuk mengamankan situasi. (*)
Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab