TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE – Keluarga Besar Bija PYM I Manyambungi Todilaling Arajang Balanipa Mandar (Bimantara Balanipa) menggelar kegiatan Halal Bihalal yang bertujuan untuk memperkuat tali silaturahmi, menjaga persatuan, serta meningkatkan ukhuwah Islamiyah di antara keluarga besar keturunan bangsawan Mandar.
Acara yang berlangsung khidmat di Taman Budaya Mandar di Buttu Ciping Kacamatan Tinambung, Polman, pada Minggu (6/4/2025) ini dihadiri ratusan tamu dari berbagai keluarga Mara’dika di Mandar.
Baca juga: Pelaku UMKM di Wisata Polo Pantai Mamuju Tengah Untung hingga Jutaan Rupiah di Libur Lebaran
Baca juga: Wisata Pantai Dato Majene Ramai Pengunjung di Sisa Libur Lebaran, Tiket Masuk Rp 5 Ribu
Turut hadir pula tokoh-tokoh penting dari Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, termasuk bangsawan dari Kerajaan Gowa, Wakil Gubernur Sulbar Mayjen TNI (Purn) Salim S. Mengga, Bupati Polewali Mandar yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan Polman. Ketua Bimantara Balanipa Mandar dan sejumlah Operasi Perangkat Daerah (OPD).
Dengan mengusung tema “Mari Sucikan Hati, Eratkan Silaturahim, untuk Mengokohkan Kekerabatan Keluarga dalam Membangun Kekuatan Besar di Litaq Pembolongan,” kegiatan ini menjadi momentum penting untuk merekatkan kembali hubungan antar keluarga besar bangsawan di wilayah Mandar.
Dalam sambutannya, Maestro Mandar Drs. Darmansyah menegaskan pentingnya mengenali silsilah dan identitas keluarga sebagai warisan leluhur yang bernilai tinggi. Ia menyampaikan bahwa keturunan bangsawan atau Mara’dia di Mandar mencakup wilayah dari Paku hingga Suremana, dan menjadi bagian penting dalam sejarah peradaban lokal.
“Istilah ‘darah biru’ seringkali digunakan untuk menyebut keturunan bangsawan. Meski tidak secara harfiah, istilah ini menggambarkan garis keturunan kerajaan yang memiliki nilai dan tanggung jawab besar,” ujar Darmansyah.
Ia menambahkan bahwa keturunan raja dibesarkan dengan nilai-nilai keberanian dan ketegasan. "Jika memilih jalan kebaikan, maka akan dipertahankan hingga akhir hayat," tambahnya.
Ia menambahkan kegiatan ini tidak didanai oleh pemerintah, acara tetap terlaksana dengan baik berkat semangat kekeluargaan dan kebersamaan yang dijalin dalam Bija I Manyambungi.
Darmansyah juga menegaskan bahwa lembaga adat ini dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam memberikan masukan dan menjaga nilai-nilai budaya.
Menutup sambutannya, Darmansyah menyampaikan pesan leluhur Imanyambungi terkait kepemimpinan:
"Mua marondong duangbongi mua matea mo ana’u mo appo, u da muakke minjari maradia mua ndani masayanni pabanua’a,"
yang berarti, seorang pemimpin sejati adalah mereka yang memiliki kasih sayang dan kepedulian terhadap rakyatnya.
Laporan wartawan Tribun Sulbar.com Anwar Wahab