Idulfitri 1446 H

Profil Faiq Dhiyaul Haq Pemuda 23 Tahun Jadi Imam Idulfitri 1446 H di Anjungan Manakarra Mamuju

Penulis: Suandi
Editor: Nurhadi Hasbi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SALAT IDULFITRI - Imam Salat Idulfitri Idulfitri, Faiq Dhiyaul Haq saat ditemui di Anjungan Pantai Manakarra, Jl Yos Sudarso, Keluruhan Binanga, Kabupaten Mamuju, Senin (31/3/2025). Ia adalah lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab (STIBA) Makassar dan sehari-hari bertugas sebagai imam di Masjid Ar-Rahim, Karema Utara.

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju memusatkan pelaksanaan salat Idulfitri 1445 Hijriah di Anjungan Pantai Manakarra, Jl Yos Sudarso, Keluruhan Binanga, Kabupaten Mamuju, Senin (31/3/2025).

Salat Idulfitri dimulai sekitar pukul 07:00 WITA dan berlangsung khusyuk.

Namun, yang menjadi perhatian jamaah adalah imam salat Idulfitri.

Terdengar suara merdu lantunan ayat suci Al-Qur'an.

Baca juga: Sosok Khatib Idul Fitri Masjid Al- Arsal Mateng, Ceramah Menuju Insan Bertaqwa

Imam tersebut bernama M Faiq Dhiyaul Haq.

Pemuda berusia 23 tahun ini didapuk jadi imam salat Idulfitri.

"Alhamdulillah, ini pertama kalinya saya menjadi imam Salat Idulfitri di Anjungan Manakarra. Sebelumnya, saya hanya memimpin salat di masjid. Saya sangat bersyukur karena mendapat kesempatan ini atas izin Allah melalui Pemkab Mamuju," ungkap Faiq.

Ia adalah lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Bahasa Arab (STIBA) Makassar dan sehari-hari bertugas sebagai imam di Masjid Ar-Rahim, Karema Utara. 

Tawaran untuk memimpin Salat Idulfitri di hadapan ribuan jamaah menjadi tantangan besar baginya.

"Awalnya saya merasa terkejut dan ragu, karena saya tahu ada banyak imam yang lebih berpengalaman di Mamuju. Namun, saya meyakini ini adalah bagian dari perjalanan yang telah Allah tetapkan," tuturnya.

Ketika takbir menggema dan salat dimulai, Faiq merasakan tanggung jawab yang begitu besar. 

Ia mengakui ada sedikit kekeliruan dalam pelaksanaannya, namun ia menerima hal itu sebagai bagian dari pembelajaran.

"Sebagai manusia, tentu ada kekurangan. Yang terpenting adalah bagaimana kita terus belajar dan berusaha lebih baik," katanya dengan rendah hati.

Dari pengalaman ini, Faiq belajar banyak hal: keteguhan hati, kepercayaan diri, serta arti pengabdian dalam memimpin ibadah umat. 

Ia berharap kesempatan ini dapat menjadi pijakan untuk langkah-langkah berikutnya dalam perjalanan spiritualnya.

"Saya berharap suatu hari nanti bisa kembali diberi kepercayaan ini. Yang terpenting, semoga Allah menerima semua amalan kita selama Ramadan dan menjadikan kita insan yang lebih bertakwa," ujarnya penuh harap.

Pelaksanaan Salat Id di Anjungan Manakarra berlangsung dengan penuh khidmat. 

Ribuan jamaah dari berbagai penjuru Mamuju berkumpul, memenuhi tempat itu dengan doa dan rasa syukur.(*)

Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi