Tim kebanggaan masyarakat Sulawesi Selatan (Sulsel) ini mengoleksi 10 poin dari lima pertandingan.
Pengamat sepak bola, Syamsuddin Umar, mengatakan bahwa seorang pelatih harus terus mengembangkan ilmu untuk timnya.
Hal ini dilakukan oleh Bernardo Tavares, yang dengan tepat menerapkan manajemen waktu dan strategi.
Di babak pertama, PSM Makassar membiarkan Thanh Hoa menguasai bola.
Setelah menganalisis permainan lawan, Tavares menginstruksikan serangan balik yang efektif dan berhasil mencetak gol di akhir babak pertama.
Selanjutnya, PSM Makassar mengetahui bahwa setelah tertinggal, Thanh Hoa akan menguasai bola di lapangan tengah.
Oleh karena itu, mereka menerapkan tekanan tinggi agar lawannya tidak leluasa bermain.
Terlebih, perpindahan bola Thanh Hoa sangat lambat, yang membuat mereka kesulitan melawan tekanan.
"PSM Makassar memahami manajemen waktu, kapan harus menekan, kapan harus bermain jauh, dan kapan harus bertahan. Itu sangat efektif," terang Syamsuddin Umar saat dihubungi Tribun-Timur.com, Kamis (6/2/2025).
Menurutnya, strategi seperti ini perlu terus dimatangkan oleh PSM Makassar saat bermain di Liga 1.
Sebab, salah strategi bisa berakibat fatal. PSM Makassar memiliki kekuatan di sektor sayap, dan lapangan tengah dimanfaatkan sebagai perusak permainan lawan.
"Ketika lawan bermain di lapangan tengah, ada Akbar Tanjung sebagai perusak.
Sementara ketika lawan menguasai lapangan tengah, sayap kosong.
"Itu yang dilakukan PSM Makassar," tutur mantan Asisten Pelatih Timnas Indonesia ini.
(Tribun-Timur.com/ Kaswadi Anwar)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Kemenangan 3-0 PSM Makassar atas Thanh Hoa Dibayar Mahal dengan Kartu Merah Pertama Bernardo Tavares, dan Kecerdikan Taktik Bernardo Tavares Bawa PSM Makassar ke Semifinal ACC, Atur Ritme Permainan Sempurna