TRIBUN-SULBAR.COM - Keputusan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, untuk memberhentikan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong menuai kontroversi.
Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI Arya Sinulingga menekankan bahwa pemecatan ini murni demi perkembangan Timnas Indonesia.
Bahkan PSSI rela rugi karena harus membayar kompensasi puluhan miliar rupiah hingga rela dihujat publik.
Ada pun kompensasi tersebut wajib dibayarkan kepada Shin Tae-yong karena pemutusan kontrak yang seharusnya baru berakhir pada tahun 2027.
Arya juga menampik isu yang berkembang bahwa pemecatan Shin Tae-yong dipengaruhi mafia atau tekanan dari Exco PSSI.
"Sebenarnya, kalau Pak Erick berpikir untuk cari aman, mungkin beliau tidak melakukan pergantian pelatih. Misalnya, pelatih lama dipertahankan, kalau gagal di (Kualifikasi) Piala Dunia 2026 pasti yang dimaki-maki pelatih lamanya itu," jelas Arya kepada wartawan di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Selasa (7/1/2025).
"Kedua, dari segi finansial, puluhan miliar loh yang harus dibayar. Artinya, kami tanggung."
Baca juga: Pesan Shin Tae-yong usai Dipecat PSSI, Singgung Pelatih Baru hingga Doakan Timnas Indonesia
"Tidak mungkin kan diperjualbelikan hal-hal itu. Tidak ada yang mau beli, puluhan miliar. Kami harus ambil risiko itu," ujar Arya.
"Dari sisi popularitas, lebih enak bersama pelatih lama. Enak, nggak akan dimaki-maki. Nggak akan di hate speech lah. Kita mah sudah habis-habisan. Didoakan ke akhirat lah. Aneh-aneh,” terang Arya.
Arya menerangkan bahwa di era kepemimpinan Erick Thohir, PSSI lakukan pembenahan sepak bola Indonesia.
Pembenahan dilakukan mulai dari pembinaan sepakbola usia dini, kompetisi Liga 1, 2, 3, sepak bola putri, wasit hingga kualitas Timnas Indonesia dengan mendatangkan pemain-pemain keturunan berkualitas.
"Selama Pak Erick di sini, semua langkah-langkah belum ada yang negatif. Mau di Liga, perbaikan usia muda U-17 kita masuk, AFC U-19 kita masuk AFC ke U-20, U-23 kita senior. Artinya kan semua berproses nih. Langkah-langkahnya bagus," tutur Arya.
"Jadi kali ini tolong dipercaya saja. Langkah kami memang berat, tapi yang tadi itu kalau mau popularitas gampang. Kalau mau cari aman gampang, tapi ada hal besar yang harus kami kerjakan. Dan nggak ada untungnya. Untungnya cuma satu, untuk Merah Putih," papar Arya.
Baca juga: Viral Video Shin Tae-yong Menangis di Ruang Ganti Timnas Indonesia, Ernando Ari: Terima Kasih Coach
Arya menerangkan bahwa di era kepemimpinan Erick Thohir, PSSI lakukan pembenahan sepak bola Indonesia.
Pembenahan dilakukan mulai dari pembinaan sepakbola usia dini, kompetisi Liga 1, 2, 3, sepak bola putri, wasit hingga kualitas Timnas Indonesia dengan mendatangkan pemain-pemain keturunan berkualitas.