TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Warga Desa Karossa, Kecamatan Karossa, Kabupaten Mamuju Tengah (Sulawesi Barat), menolak keras keberadaan tambang pasir di muara sungai Karossa.
Perusahaan tambang pasir itu dianggap akan mengancam ekosistem atau merusak lingkungan di wilayah Desa Karossa.
Selain mengancam kerusakan lingkungan, aktivitas pertambangan pasir itu juga akan menganggu para nelayan ketika hendak menangkap ikan sebagai sumber kehidupan mereka.
Atas keberadaan perusahaan tambang milik PT Sumber Alam Rezeki, warga terpaksa menghadang kapal tambang sedot pasir yang beraktivitas di pesisir laut Karossa.
Para warga mengepung kapal tambang menggunakan perahu nelayan dan meminta untuk keluar dari wilayah Karossa.
Dalam video diterima Tribun-Sulbar.com, nampak puluhan perahu nelayan mengepung kapal berukuran besar itu.
Mereka meminta agar mundur dan keluar dari perairan Karossa dan tidak melakukan aktivitas tambang.
Koordinator Lapangan (Korlap) Ansar mengatakan, aksi geruduk kapal sedot tambang pasir milik PT Alam Sumber Rezky dilakukan karena tidak ingin wilayah Karossa rusak akibat tambang.
"Ini atas permintaan Kepala Desa Karossa dan Pak Dusun (warga Karossa) sekitar 60 orang mendatangi kapal sedot tambang pasir," kata Ansar saat menghubungi Tribun-Sulbar.com, Sabtu (28/12/2024).
Baca juga: Warga Desa Kepung dan Usir Kapal Tambang Pasir di Perairan Karossa Mamuju Tengah
Baca juga: 4 Bulan Petugas Kebersihan Tak Terima Gaji, Sampah di Kota Mamasa Menggunung
Lebih lanjut ia menyampaikan secara tegas kepada pemilik kapal untuk tidak segerah. meninggalkan pesisir Karossa.
“Kami menyampaikan dengan tegas agar sekiranya kapal tidak melakukan aktivitas apapun, dan kapal tersebut pulang atau menjauh dari pesisir karossa,” tandasnya.(*)