TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH – Arsal Aras dan Asary Anwar ditetapkans bagai bupati an wakil bupati Mamuju tengah terpilih berdasarkan rekapitulasi suara Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pasangan nomor urut 01 ini unggul dengan perolehan suara 51,45 persen.
Lantas seperti apa visi misi Arsal dan Askary dalam membangun Mamuju Tengah ke depannya?
Tribun-Sulbar.com berkesempatan wawancara khusus dengan Arsal Aras di kafe 88, Jalan Poros Tobadak, Desa Tobadak, Kecamatan Tobadak, Kabupaten Mamuju Tengah pada Sabtu (14/12/2024).
Podcast dipandu content manager Tribun Sulbar, Ilham Mulyawan Indra.
Berikut isi wawancaranya:
Host : ketika sudah mendapat data quick kount (hasil hitung cepat), tidurnya nyenyak ?
Arsal : nyenyak, jadi gini sejak awal mulai kampanye sampai pada proses selesainya pencoblosan 27 November 2024 kemarin, sebenarnya biasa-biasa saja karena diposisi itu kami yakin betul bahwa konsultan yang mendampingi kami bahwa insyaallah kitalah yang menjadi pemenangnya, sehingga tidak ada perubahan berarti bagi saya disaat sebelum kampanye, setelah kampanye hingga setelah pilkada selesai, bagi saya biasa aja, memang sebelum pencoblosan kemarin kita tidak terlalu banyak tidur disebabkan aktivitas kita padat sering mengunjungi masyarakat, sering berkunjung kemana-mana dan setelah Pilkada ada perubahan, perubahan itu kita hampir tidak bisa keluar rumah karena saudara-saudara kita banyak berkunjung ke rumah.
Host : Jadi setelah penetapan Quick Qount apakah ucapan selamat sudah bermunculan semua
Arsal : Betul, jadi kami tidak menggunakan hitung cepat tapi menggunakan real qount, jadi semua data di 275 TPS itu masuk secara bergantian sehingga tepat pada tanggal 27 November 2024 pukul 21.00 Wita kami sudah tau persis berapa jumlah total kemenangan yang akan diraih
Host : Yang pertama kali mengucapkan selamat, siapa Uwe?
Arsal : sebenarnya cukup banyak sih, karena sebelum rilis deklarasi kemenangan kita sudah banyak juga yang mengucapkan selamat karena prediksi kita memang mengarah kesitu, jadi Oktober terakhir kita melakukan rilis survei itu hampir tidak ada beda dengan yang sekarang, perbedaannya memang tergerus sekitar lima persen dan survei mengatakan kami menang di empat kecamatan dan kalah di satu kecamatan, faktanya demikian.
Host : Bagaimana respon dari ayahanda, Bapak Aras Tammauni setelah mengetahui hasil Pilkada?
Arsal : Beliau saya lihat biasa-biasa saja, karena pasca kami deklarasi menang kami datang memberikan informasi, beliau dalam keadaan tidur, tidak memikirkan lagi Pilkada, kita ketuk-ketuk kamarnya kita kasih bangun, kata dia, ada apa? Saya bilang kami hadir untuk menyampaikan bahwa hasil Pilkada 27 November ini, hasilnya pemenangnya adalah kita, dan beliau mengatakan, alhamdulillah sejak awal saya sudah sampaikan anda-lah pemenangnya.
Host : Apa yang Uwe lakukan sehari sebelum pencoblosan, apakah ada doa bersama?
Arsal : Iya betul, kurang lebih tiga bulan ini saya jalan cukup banyak waktu yang kami sita dan tentu banyak menyibukkan masyarakat kami, kami keluar rumah pukul 07.00 – 24.00 wita keatas dan setiap hari kami melakukan itu berkunjung kesemua desa hampir semua dusun kami datangi dan banyak harapan-harapan masyarakat terkait bagimana mamuju tengah kedepan itu juga kami catat dan tiga hari paska pencoblosan kami melakukan dzikir di Mesji Al-Arsal setiap malam itu disebabkan memang upaya yang kami lakukan sudah cukup maksimal tinggal tiga hari ini kita barengi doa –doa.
Host : Jadi memang sudah cukup puas Uwe yah, perjuangan yang dilakukan selama ini berbuah manis?
Arsal : Alhamdulillah
Host : Seperti apa konsep daerah agropolitan itu?
Arsal : Jadi , agropolitan itu kita ingin menjadikan mamuju tengah ini sebagai daerah kota pertanian yang berbasis pertanian, sejak daerah ini lahir memang kita sudah dikepung dengan pertanian, kalau kami mereview kebelakang mamuju yang dulu , kita ingin membangun area -area pertanian khususnya di perkebunan sawit itu digeser kebagian utara, maka ketika Pasangkayu 2003 mekar maka hampir disemua Pasangkayu itu menjadi perkebunan sawit, jadi pemetaan pemerintah saat itu memang area utara ini sebagai area perkebunan sawit, sehingga praktis ketika daerah ini (Mamuju Tengah) mekar lima kecamatan hampir seluruhnya perkebunan sawit, ada kita lihat kebun jagung, ada kebun pisang, ada pangan kita, nah inilah yang mau kita tata kedepan sehinggah praktis daerah ini menjadi daerah kota pertanian, nah kita mau kembangkan disektor pangan kita, kami sadar betul Mamuju Tengah ini lahir kita punya persawahan kurang lebih 10.000 hektar tapi saat ini kurang lebih 4.000 hektar saja disebabkan karena adanya alih pengalihan fungsi lahan yang menyebabkan kurangnya persawahan itu , jadi salah satu penyebabnya sawah- sawah irigasi kami di Mamuju Tengah ini pasokan airnya kurang bahkan tidak ada, dibeberapa tempat kami bisa mempertahankan karena sektor air masih ada tapi dibeberapa tempat saudara-saudara kami di Pololereng, bahasanya begini, Pak, kami tanam padi tapi beli beras dan ini sudah puluhan tahun kami lakukan, nah sektor air bisa didatangkan dari bendungan Tommo masuk ke Pangale, nah sampai hari ini jaringannya itu ada tetapi airnya tidak bisa sampai, masih ada beberapa titik kendala sehingga air tidak bisa masuk sampai kesini, jadi Desa Kuo dan beberapa desa kita hanya bisa menggunakan sumur dalam menggunakan pompa terus bisa mengairi persawahan, itupun masih kurang, nah ini harapan kita kedepan bagaimana bendungan Salulebo ini, kemudian kita ingin ketika surplus air disana itu bisa ada jaringan yang bisa masuk ke sektor-sektor persawah kita sehingga ke depan bukan tidak mungkin sawah kita bisa bertambah, kita ingin ada penguatan disektor pangan yang menyebabkan daerah ini punya potensi yang besar untuk mengelola sektor pangan disebabkan karena sektor air kita sudah cukup, ini kedepan yang harus kita dorong agar bagimana mengembalikan lahan-lahan tidur menjadi produktif persawahan di Mamuju Tengah .
Host : Ini sesuai program Pemerintah terutama Kementerian Pertanian untuk membuka lahan pertanian baru, kira-kira ini Uwe dari kecamatan di Mamuju Tengah ini, dimana yang berpotensi untuk penambahan lahan baru itu?
Arsal: Saya kira, semua punya potensi ketika ada sektor infrastrukturnya, dibeberapa tempat kami lihat ada banyak sawah-sawah kemarin itu yang beralih fungsi disebabkan kurang tersedianya air, sehingga bukan tidak mungkin kedepan yang tadinya sawit itu beralih fungsi ke pangan kalau sektor air itu sudah ada, karena bagi saya sawit ini memang punya penghasilan cukup bagus dan harus diakui masyrakat kami di Mamuju Tengah sejahtera karena sawit, tetapi sawit inilah yang punya nilai ekonomi lebih rendah dibanding dengan komoditas yang lain termasuk pangan, termasuk dengan sawah, kalau dibanding-bandingkan penghasilannya sawah dengan sawit, tentu sawah lebih bagus.
Host : Jadi Mateng siap beralih yang dulunya Mateng ini dikenal daerah perkebunan sawit seperti Pasangkayu, tidak menutup kemungkinan ada potensi untuk beralih ke sektor pertanian yang lain?
Arsal : Masih banyak sektor, masih banyak kemungkinan ada perubahan, kemudian ada potensi-potensi memang selama ini lahan-lahan itu ketika ada air bia berubah fungsi menjadi sawah kembali dibeberapa titik apalagi di area yang sudah dipatenkan pemerintah, jadi pemerintah sudah membuat regulasi dibeberapa daerah di Mamuju Tengah ini, yang sudah pernah dibuatkan pembangunan infrastruktur persawahan itu pemerintah tidak boleh merubah atau beralih fungs itapi sampai hari ini terkadang sawah itu belum bisa digarap maksimal karena sektor airnya belum tercukupi.
Host : Kira-kira Mamuju Tengah kemana arahnya dimasa depan?
Arsal: Jadi Mamuju tengah ini ada yang tanya sampai hari ini di sektor perkantoran fasilitas sarana perkantoran itu masih sangat mini, jadi memang betul adanya karena pemerintahan Pak Bupati yang sekarang itu lebih memprioritaskan pembangunan di sektor pembangunan mendasar seperti infrastruktur jalan, air bersih, jembatan dibarengi sektor pembangun infrastruktur perkantoran, jadi pemerintahan yang sekarang dominan kesitu dia sudah membangun kantor bupati, tapi kantor-kantor lain ada tapi itu bantuan pemerintahan pusat untuk dibungun oleh Mamuju Tengah itu sendiri sangat minim, masih fokus kepada kebutuhan dasar kita disini., bagaimana jalannya bisa tuntas, bagaimana air bersihnya bisa bagus, kemudian sektor-sektor lain yang menjadi kebutuhan masyarakat, bagaimana masyrakat bisa mendapatkan bantuan di sektor perikanan contohnya, di sektor-sektor pertanian contohnya, atau disektor perkebunan tentu masyrakat masih butuh pelayanan dasar, nah ini fokus didorong pemerintah sekarang dan bukan tidak mungkin kedepan, kami akan melihat juga di sektor-sektor pelayanan infrastruktur itu sangat dibutuhkan, nah sekarang pemerintah disektor kesehatan kami di Mamuju Tengah cukup bagus, walaupun sampai hari ini kami hanya mempunyai satu rumah sakit, 11 puskesmas tetapi saya melihat disektor ini cukup melaju cepat dibanding sektor-sektor yang lain, jadi infrastrukturnya lumayan memadai walaupun masih ada juga kekurangan, kami meyakini betul tidak ada yang sempurna pasti masih ada kekurangan tetapi orang diluar Mamuju Tengah bisa melihat seperti apa Mamuju Tengah dahulu dengan yang sekarang, beda memang ketika orang-orang yang tinggal di Mamuju Tengah yang tidak se-visi dan tidak sejalan dengan pemerintah, apapun yang dilakukan pemerintah tidak pernah bagus dimata mereka, mereka hanya mampu dari sisi negatifnya saja, disisi ketidakbagusan saja, tetapi tidak mampu melihat seperti apa kondisi ekonomi kita sekarang, seperti apa pembangunan kita sekarang, seperti apa kondisi masa lampau dengan sekarang, mereka tidak pernah melihat kesitu, tapi saya kira itu wajar-wajar saja
Host : Salah satu indikator kemajuan daerah yaitu banyaknya investor yang masuk, berinvestasi disuatu daerah, kira-kira di Mamuju Tengah ini menurut pandangan Uwe, itu sektor apa mungkin berportensi kedepannya ini selama kepemimpinan Uwe,, sektor mana memungkinkan mendatangkan investor?
Arsal : jadi, beberapa yang kami lihat Mamuju Tengah ini investasi di perkebunan itu masih punya potensi yang cukup besar, khususnya di pembangunan pabrik, ketika tentu akan masih membuka ruang karena makin banyak pabrik tentu persaingan harga itu makin bagus dan sehat, kemudian ongkos angkut ke pabrik makin murah karena lebih dekat dan tentu saya melihat itu punya potensi yang masih cukup bagus, kemudian di sektor yang lain, kemarin ada hampir jadi investasi berkaitan dengan kawasan ekonomi khusus berkaitan dengan pembangunan tambak skala besar, tetapi kala itu batal masuk ke Mamuju Tengah karena disebabkan kondisi peruntukan lahan ini yang belum pas terhadap masyarakat yang tinggal di daerah situ. Saya kira di Mamuju Tengah ini banyak potensi, pembangunan dibidang tambak di Mamuju Tengah ini, salah satu tambak di Desa Tasokko Kecamatan Karossa yang punya potensi cukup bagus, bukan tidak mungkin kedepan yang punya investasi masuk ke Mamuju Tengah akan kita buka seluas-luasnya.
Host : Menurut pandangan Uwe, berapa lama Mamuju Tengah ini bisa bersaing dengan daerah – daerah lain yang sudah duluan maju?
Arsal : Kita tidak bisa memprediksi, karena pandangan yang bisa menilai itu kan orang-orang diluar Mamuju Tengah , tapi bagi kami akan berusaha sekuat mungkin bagaimana agar daerah ini mampu bersaing, bagaimana cita-cita kami bisa terwujud seperti infrastruktur, masyarakat kami bisa sejahtera, aman, pelayanan publik itu bisa dirasakan oleh semua masyarakat Mamuju Tengah itu sendiri., karena keberhasilan kita tidak diukur berapa panjang jalan dibangun pemerintah, seberapa banyak jembatan yang dibangun pemerintah, bukan hanya itu diukur keberhasilan, tetapi bagaimana pelayanan publik itu bisa baik, bagaimana masyrakat datang ke masyarakat terlayani dengan bagus, bagaimana mereka datang ke Kantor desa dan Kecamatan bisa terlayani dengan bagus, sektor pelayanan publik itu penting, dan di Mamuju Tengah ini, salah satu daerah terbaik di Sulawesi Barat di pelayanan publik, nah ini yang mau kita jaga dan pertahankan.
Host : Ada program tidak untuk mengatasi permasalahan sosial seperti, kemiskinan, stunting, pernikahan dini dan angka putus sekolah di Mamuju Tengah?
Arsal : Tentu kita akan memberikan edukasi secara komprehensif bagi kita di Mamuju Tengah, kami mendapatkan informasi salah satu Desa yang ada di Kabupaten Mamuju Tengah ini tidak ada kasus stuntungnya lagi, kalau saya tidak salah itu Desa Bambadaru, nah kami akan mendorong terus bagaimana supaya stuntung di Mamuju Tengah ini bisa kita tekan, banyak faktor, bukan hanya kemiskinannya saja bisa menyebabkan orang itu stunting, mungkin saja perhatian orang tua yang kurang disebabkan faktor kesibukan tetapi harus menjadi perhatian serius bagi saya kedepan adalah terkait pernikahan dini, di Mamuju Tengah kasus pernikahan dini tertinggi di Sulawesi Barat, nah untuk mengatasi ini, apakah kita serahkan sepenuhnya kepada KUA yang menikahkan, tetapi bagi saya ini adalah tanggungjawab kita semua untuk menekan pernikahan dini ini, sehingga kami tidak henti-hentinya memberikan edukasi karena kebiasaan pernikahan dini itu masih terjadi dan tinggi sekali, sehingga harus diberi pemahaman ketika menikah usia muda, pertama tidak mempunyai pekerjaan itu berdampak perceraian cukup besar, kalau terjadi perceraian terus sudah memiliki anak, maka anak kecil itu mau diberi makan apa, olehnya itu perlu diberi pemahaman atas dampak pernikahan dini ini.
Host : Kedepannya, apakah ada rencana membuat Perda untuk menekan kasus pernikahan dini?
Arsal : Terkait usia pernikahan dini kami akan melakukan pencegahan-pencegahan, kami akan masifkan,selain itu kita ingin di Mamuju Tengah ini perusahaan-perusahaan itu terlibat aktif proses membantu mengatasi stunting, bagi saya kedepan semua stakeholder itu bisa masuk kesitu, kita akan galakkan itu.
Host : Lumrahnya itu Kepala Daerah baru memiliki program 100 hari kerja, mungkin ada penjelasan Uwe?
Arsal : Kalau itu, yang kami mau lihat ini bagaimana OPD-OPD , dimana paling banyak menjadi keluhan masyarakat , bagi saya untuk menyelesaikan suatu masalah harus tau dulu apa masalahnya, mengevaluasi seperti apa kinerjanya , mencari tau akar masalahnya dimana lalu kita bisa mencarikan solusi, kami jalan di 54 Desa menampung keluhan masyarakat, dan keluhan mereka akan kami tindaklanjuti.
Host : Apakah nantinya akan dilakukan rotasi terhadap kepala OPD?
Arsal : Saya kira di rotasi Pemerintahan itu hal yang normal untuk memberikan penyegaran, tetapi kita ingin memberikan beban pekerjaan terhadap mereka sesuai dengan kemampuan dan tupoksi yang mereka bisa lakukan, hal terpenting bagi saya seperti itu, kita akan memberikan job-job kepada mereka sesuai kualifikasi, kemampuan dan SDM yang cukup bagus, kita tidak akan mungkin berani menempatkan orang pada posisi itu ketika dia tidak punya kemampuan apa-apa.
Host : Kira-kira berapa bulan pasca pelantikan dilakukan rotasi tersebut?
Arsal : Kalau berdasarkan aturan, enam bulan pasca pelantikan baru bisa melakukan terhadap kinerja pemerintahan yang ada.
Host : Jadi evaluasinya nanti berdasarkan keluhan yang ditampung dari masyarakat saat kampanye dan pelayanan yang diberikan?
Arsal : Betul, makin banyak keluhan masyarakat disalah satu OPD maka bisa menjadi bahan pertimbangan bagi kami.
Host : Apakah nantinnya Uwe akan membuka pelayanan khusus seperti Wapres Gibran yaitu Lapor Wapres untuk mendengar langsung keluhan masyarakat?
Arsal : Kalau saya, dimanapun masyarakat bisa datang memberikan keluhan-keluhannya, mau datang ke rumah boleh, bertemu di warung kopi boleh, ketemu dimana saja juga boleh, silahkan disampaikan, karena kita ini makin banyak informasi kami dapatkan tentu kami akan melakukan perbaikan-perbaikan.
Host : Uwe ini kan dikenal sebagai salah satu pengusaha dibidang perkebunan seperti sawit, cengkeh dan lain-lain, apa yang melatarbelakangi uwe ini sehingga ingin maju di Pilkada?
Arsal : Saya bergerak di politik itu yang support saya adalah usaha, saya menjadi anggota DPRD hampir separuh usia saya, saya sekarang berusia 42 tahun dan saya kurang lebih 20 tahun di DPRD, saya rasakan betul periode pertama di subsidi sama orangtua, periode kedua disubsidi orangtua, periode ketiga saya mulai diajari bagaimana bergerak di jasa perkebunan, bagaimana saya berkebun supaya mendapatkan pendapatan, disitu saya baru bisa merasakan betul bagaimana saya di poltik itu bisa memberikan kontribusi sosial kepada orang-orang yang ada disekililing saya, disebabkan karena punya pendapatan dari sektor perkebunan tadi, maka bagi saya wajib berkebun dulu, berpendapatan dulu karena masuk ke DPR itu adalah sebuah pengabdian, saya tidak yakin betul kita masuk ke DPRD itu ekonomi kita akan bagus kalau kita tidak punya pendapatan di sektor lain.
Host : Bagaimana peran didikan orang tua terhadap membentuk Uwe sekarang?
Arsal : jadi bapak saya itu dulu kepala desa, dia kepala desa mendorong saya ke DPR, kemudian setelah saya masuk ke DPR saya merasa ekonomi saya ini bukan tambah baik, tetapi justru ekonomi saya tidak cukup, maka waktu itu pak desa mensubsidi saya waktu menjadi Anggota DPRD di Mamuju, saya di kasih rumah, dikasih mobil, saya dibayarkan telpon, dibayarkan listrik, dibayarkan air, karena kalau tidak seperti itu pendapatan saya tidak cukup untuk menghidupi istri dan anak saya, sehingga waktu itu beliau menyampaikan kepada saya untuk menjadi politisi yang sukses anda harus punya pendapatan, sehingga saat itu saya mulai diajar bisnis, jasa angkutan CPO, dikasih tanah untuk berkebun kakao dan sawit, sehingga dari situlah saya bisa seperti sekarang.
Host : Bagaimana cara Uwe merekatkan kembali harmonisasi terhadap rival pasca Pilkada berakhir?
Arsal : Bagi kami sebenarnya tidak menjadi masalah, model kampanye kami kemarin tidak pernah menjelek-jelekkan calon-calon lain, bahkan kami menyampaikan calon nomor satu, dua dan tiga kurang lebih sama, kami hanya bertarung gagasan, bagi mereka-mereka yang hanya berpikir negatif terhadap pemerintahan dan kami, yah tentu kesannya kurang bagus tetapi bagi saya pasca Pilkada ini sudah selesai semuanya, ayo saya ajak kepada teman - teman yang lain untuk sama-sama membangun daerah ini dan memikirkan daerah ini, jika ada pemikiran-pemikiran yang logis bagi kami terkait kepentingan daerah dan masyarakat, bukan tidak mungkin kita duduk bersama berkolaborasi memikirkan kepentingan masyarakat kita.
Host : Kira-kira bagaimana komunikasi dengan Pak SDK (Gubernur Sulbar Terpilih) nantinya?
Arsal : Bagi saya dengan Pak SDK saya kira tidak ada masalah, saya puluhan tahun bersama-sama dengan beliau, beliau adalah senior kita, guru kita, sahabat kita, beliau friendly orangnya terbuka dan selama ini saya berkomunikasi dengan baik, di momen Pilkada ketika kita berbeda pandangan sah-sah saja karena kepentingan berbeda, Pak SDK juga mungkin punya kepentingan berbeda disaat itu saya juga punya kepentingan ini yang tidak bisa dipertemukan yang menyebabkan Partai Demokrat itu tidak diberikan kepada saya dan pasca Pilkada saya tau betul dia adalah politisi senior tentu kami akan sama-sama berpikir bagaimana kepentingan daerah saya Mamuju Tengah dan beliau juga tentu akan berpikir bagaimana kepentingan Sulawesi Barat didalamnya ada Mamuju Tengah, saya kira untuk membangu komunikasi dengan Pak Suhardi Duka bagi saya tidak susah karena selama ini komunikasi saya cukup bagus dan beliau juga cukup baik terhadap saya dan saya hormat kepada beliau, saya kira tidak ada soal bagi saya, insyaallah setiap saat saya bisa berkomunikasi dengan belaiu, namun sampai hari ini saya belum ada berkomunikasi tapi saya kira kita hormatlah karena beliau yang akan melantik kita nantinya.
Host : Sebelum kita mengakhiri perbincangan kita, mungkin ada pesan-pesan terhadap tribuners atau warga Mamuju Tengah pasca Pilkada
Arsal : Pasca Pilkada ini, tentu kita berharap bahwa semua kembali ke aktivitas masing-masing, harapan kami Mamuju Tengah yang kemarin punya perbedaan yang cukup meruncing terhadap politik mari kita akhiri, mari berikan kesempatan kepada kami untuk membangun daerah ini lima tahun kedepan, olehnya itu saya mengucapkan terimakasih banyak warga Mamuju Tengah sudah memberikan partisipasinya dalam Pilkada demi kepentingan daerah kita Mamuju Tengah. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah