TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU TENGAH - Yayasan Turun Tangan Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng), Sulawesi Barat (Sulbar) angkat bicara terkait kisruh tarif sewa lapak UMKM di Lallatassisara Expo UMKM 2024.
Ketua Turun Tangan Mateng, Gibran mengatakan, tarif tersebut mahal dan membebani para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Baca juga: Dugaan Penyebab Warga Luyo Polman Nekat Gorok Leher hingga Tewas
Baca juga: Meriahkan HUT Guru Nasional, Ratusan Siswa SD di Majene Ikut Lomba Menggambar di Stadion Prasamya
"Saya menganggap ini tidak rasional biaya sewa lapak mulai Rp1,2 juta hingga Rp2 juta untuk penyewaan lapak," ujarnya Kepada Tribun-Sulbar.com, saat ditemui di salahsatu Warkop, Desa Topoyo, Kecamatan Topoyo, Kabupaten Mamuju Tengah, Minggu (8/12/2024)
Dirinya mengatakan, dengan tarif tersebut akan memberatkan UMKM.
Mengingat pelaku UMKM relatif menggunakan modal kecil saat memulai usaha berbeda halnya pengusaha.
"Ini bukan membantu UMKM tapi ini malah membebankan UMKM," tandasnya.
Padahal, seharusnya mereka (UMKM) berbahagia dalam menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) Mateng ke - 12, malah justru sebaliknya.
Ia berharap, penyelenggara kedepannya dievaluasi agar tidak terjadi hal serupa mengingat semangat pemerintah adalah memberdayakan UMKM bukan mematikan UMKM.
Informasi tambahan, Lallatassisara Expo UMKM 2024 merupakan rangkaian event meramaikan HUT Mateng ke-12.
Namun, UMKM yang ingin berdagang di lokasi Expo dikenakan tarif mulai Rp1,2 juta, Rp1,6 juta dan Rp2 juta.
Hal itu diperuntukkan menyukseskan kegiatan Expo seperti mendatangkan Artis Nasional dan lokal, mengundang Ustadz untuk Dzikir bersama dan lainnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Sandi Anugrah