Debat Pilgub Sulbar

KPU Sulbar Putuskan Tidak Pakai Event Organizer Lagi Usai Debat Pertama Pilgub Banyak Kritik

Penulis: Suandi
Editor: Munawwarah Ahmad
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua KPU Sulbar, Said Usman Umar saat ditemui di Jl Soekarno Hatta, Karema, Mamuju, Minggu (3/11/2024).

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) memutuskan untuk tidak lagi menggunakan jasa Event Organizer (EO) yang bertanggung jawab atas pelaksanaan debat pertama pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulbar 2024-2029 yang berlangsung di Gedung Gabungan Dinas (Gadis), Polewali Mandar, pada 31 Oktober.

Ketua KPU Sulawesi Barat, Said Usman, menyatakan bahwa keputusan ini diambil setelah evaluasi internal yang mendalam.

Baca juga: Debat Perdana Pilgub Sulbar Tuai Banyak Kritik, KPU Minta Maaf dan Janji Ini

Baca juga: Likuifaksi? Jalan Amblas di Saloadak Mamuju Tengah Tenggelamkan Excavator 

"Kami telah melakukan evaluasi dan berkomitmen untuk tidak menggunakan EO yang sama," tegas Said Usman.

Said juga mengungkapkan sejumlah kendala yang muncul saat debat pertama di Gedung Gadis, Kabupaten Polman.

Kendala tersebut antara lain terkait sistem suara (sound system), kondisi kursi, dan suhu ruangan yang terlalu panas.

Meski demikian, ia menilai pelaksanaan debat sudah dilakukan semaksimal mungkin.

"Debat ini sudah berjalan baik, namun memang masih ada beberapa catatan untuk diperbaiki," jelas Said dalam acara Coffee Night di salah satu warung kopi di Mamuju, Sabtu (2/11/2024).

Evaluasi ini akan menjadi dasar perbaikan dalam debat selanjutnya. Berdasarkan kesepakatan dengan tim penghubung (LO), debat kedua akan digelar pada 13 November mendatang di Ballroom Grand Maleo Hotel, Mamuju yang dinilai lebih representatif.

Ketua KPU juga menyoroti antusiasme masyarakat yang tinggi dalam mengikuti debat. Dari hasil streaming dan siaran langsung, tercatat ada sekitar 230 ribu penonton yang menyaksikan debat pertama.

“Angka tersebut belum termasuk penonton dari siaran RRI serta warga yang mengadakan nonton bareng di berbagai desa,” tambahnya.

Menurut Said, jumlah penonton bisa mencapai sekitar 500 ribu jika memperhitungkan titik-titik nonton bareng di berbagai daerah.

Sementara itu, Said menuturkan bahwa persiapan di Majene juga menjadi perhatian karena memiliki tantangan serupa seperti di Polman.

“Kami masih mempersiapkan debat berikutnya di Majene, mengingat kondisinya mirip dengan Polman,” sambungnya.

Bukan hanya itu, KPU membuka alternatif lokasi lain pelaksanaan debat ketiga yang bakal dilaksanakan di Majene pada 20 November mendatang.

Said mengungkapkan, akan melakukan koordinasi dengan LO dan stakeholder untuk kemungkinan tersebut.(*)

Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi