Kariernya tak lepas dari kontroversi. Pada 2020, klub Iran Esteghlal Tehran mengajukan protes ke AFC setelah kalah dari Pakhtakor, menyalahkan kepemimpinan Al Kaf.
Pada Maret 2024, Al Kaf memimpin pertandingan Liga Champions Asia antara Al Nassr dan Al Ain. Dalam laga tersebut, ia mengeluarkan total 10 kartu, terdiri dari 9 kartu kuning dan 1 kartu merah.
Pertandingan berakhir dengan kekalahan Al Nassr melalui adu penalti.
Kontroversi lainnya terjadi pada Piala Asia U-23 2020, saat Al Kaf memberikan penalti kepada Arab Saudi dalam pertandingan melawan Thailand setelah meninjau VAR. Penalti tersebut mengantarkan Arab Saudi menang 1-0.
Kontroversi serupa juga terjadi pada Piala AFF 2014, ketika ia memberi penalti untuk Malaysia saat berhadapan dengan Singapura, yang mengakibatkan suporter Singapura marah besar.
Kala itu kedudukan berimbang 1-1 dan Singapura selangkah lagi lolos ke semifinal.
Namun saat laga akan usai, Ahmad Al Kaf memberi hadiah penalti untuk Malaysia karena mengira adanya pelanggaran saat duel udara di area kotak 16.
Alhasil, Malaysia berbalik unggul 2-1 dan berhak melaju ke semifinal Piala AFF 2014.
Sementara itu, Ahmad Al Kaf menjadi sasaran suporter Singapura yang melempar botol ke wasit berkepala plontos itu.
Kini, kontroversi lainnya muncul dalam pertandingan Bahrain melawan Indonesia.
Al Kaf dikritik karena tidak meniup peluit akhir meskipun waktu tambahan yang ditetapkan selama enam menit sudah terlewati tiga menit.
Baca juga: Timnas Indonesia Dipuji-puji Media Asing, Disebut Paling Kuat di Asia Tenggara
Jadi Sasaran Warganet
Setelah laga selesai, warganet Indonesia menumpahkan kekesalahan di menit sosial atas kepemimpinan wasit Ahmed Al Kaf.
Nama wasit asal Oman ini menghiasi timeline media sosial Twitter dan menjadi trending topik.
Banyak warganet yang juga mengunggah tangkapan layar profil Instagramnya, yakni @Ahmedalkaf.