TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) menggelar rapat paripurna istimewa dalam rangka memperingati hari jadi Sulbar yang ke-20, Minggu (22/9/2024).
Acara ini berlangsung di ruang paripurna kantor DPRD Sulbar, Jl H Abd Malik Pettanna Endeng, Rangas, Mamuju, dan dihadiri oleh berbagai tokoh penting.
Hadir dalam rapat tersebut Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda), para pejuang pembentukan Sulbar, bupati atau Pj bupati se-Sulbar, serta pimpinan dan anggota DPRD Sulbar. Rapat dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Sulbar, Sitti Suraidah Suhardi.
Bahtiar menyoroti pentingnya momentum perpindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) ke Kalimantan Timur, yang dianggap menjadi peluang besar bagi Sulbar.
"Kita harus memanfaatkan perpindahan ibu kota yang jaraknya sangat dekat dengan Sulbar. Ini peluang untuk mendorong perkembangan ekonomi dan pembangunan daerah," ujar Bahtiar.
Menurut Bahtiar, keberadaan IKN dapat meningkatkan sektor pertanian, peternakan, dan perikanan Sulbar, yang selama ini menjadi kekuatan utama provinsi ini.
Ia juga mengajak semua pihak untuk menggandakan produksi guna memenuhi kebutuhan di IKN.
"IKN akan menjadi pusat baru dengan jutaan penduduk, ini peluang besar untuk Sulbar sebagai produsen pangan," tambahnya.
Selain sektor pangan, Bahtiar juga menekankan pentingnya pengembangan pariwisata. Menurutnya, infrastruktur pariwisata harus segera dibenahi agar Sulbar bisa menjadi tujuan wisata bagi mereka yang berkunjung ke IKN.
"Kita harus siap menyambut para wisatawan dengan fasilitas yang memadai," tegasnya.
Di sisi lain, Ketua DPRD Sulbar, Sitti Suraidah Suhardi, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama dalam memajukan Sulbar. Menurutnya, luasnya wilayah Sulbar dengan anggaran yang terbatas membutuhkan kolaborasi semua pihak.
"Pembangunan Sulbar tak bisa dilakukan sendiri, kita perlu bersinergi," ujarnya.
Suraidah juga menyoroti pentingnya bantuan dari pemerintah pusat untuk menutupi kekurangan Anggaran Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Dengan PAD yang kecil, kita butuh bantuan dana dari pusat agar pembangunan bisa berjalan lebih cepat," jelasnya.
Rahmat Hasanuddin, salah satu pejuang pembentukan Sulbar, turut memberikan pandangannya. Menurutnya, meski sudah berusia 20 tahun, Sulbar masih memiliki banyak PR.