TRIBUN-SULBAR.COM - Wasit Nasional O2SN asal Sulbar, Kahar Ahmad mengaku sangat prihatin melihat kondisi menyedihkan yang dialami atlet O2SN Sulawesi Barat, terutama atlet pencak silat.
Diberitakan sebelumnya atlet silat Sulbar, Lestari hampir tidak bisa bertanding karena tidak memiliki pendamping.
Hampir saja membuatnya terdiskualifikasi dari ajang O2SN yang berlangsung pada 11-17 Agustus 2024.
O2SN mensyaratkan setiap peserta harus didampingi oleh pelatih berlisensi, namun Lestari terpaksa meminjam pelatih dari kontingen Yogyakarta dan Sumatera Utara untuk bisa bertanding.
Lestari bercerita bahwa pelatih dari Yogyakarta menawarkan diri untuk mendampinginya setelah melihat kebingungannya ketika panitia menanyakan keberadaan pelatihnya.
Selain itu, kontingen Sulbar juga tidak membawa sabuk, sehingga Lestari harus meminjam sabuk dari atlet lain.
Meski menghadapi berbagai kendala, Lestari akhirnya berhasil bertanding dan bahkan memenangkan pertandingan melawan perwakilan Gorontalo.
Kahar mengaku tidak bisa berbuat banyak karena harus bersikap netral sebagai wasit juri.
Baca juga: BREAKING NEWS: Warga Mamasa Ditemukan Tewas di Palopo Diduga Akhiri Hidup, Ada Jeratan Tali di Leher
Baca juga: 40 Peserta Adu Cepat Lomba Katinting di Dermaga Lanal Mamuju
Ia hanya bisa menegur official yang bertanggung jawab dan menanyakan keberadaan pelatih.
Bahkan, terkait masalah perlengkapan, Kahar harus meminta agar atlet mencari sabuk sebelum pertandingan dimulai, beruntung pelatih dari kontingen lain bersedia meminjamkan sabuk.
"Sungguh menyedihkan karena tidak ada pendamping atau pelatih, mereka benar-benar masuk arena sendirian," ujar Kahar saat dihubungi pada Rabu (14/8/2024).
Sebagai wasit juri yang ditunjuk, Kahar mengaku tidak dapat berbuat banyak karena harus bersikap netral.
Ia hanya bisa menegur official yang seharusnya mendampingi atlet.
"Saya hanya bisa bertanya, 'Tolong pendampingnya di mana,” katanya.
Terkait masalah sabuk yang wajib digunakan oleh peserta, Kahar menekankan bahwa jika tidak memiliki sabuk, atlet akan diminta untuk mundur dari pertandingan.