Aliansi Mahasiswa Sulbar

Ketegangan Memuncak di Kantor Gubernur Sulbar, Pendemo Minta Diterima, Diadang Aparat

Penulis: Suandi
Editor: Nurhadi Hasbi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Massa ingin masuk ke kompleks Kantor Gubernur Sulbar, Kamis (11/7/2024).

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Aliansi mahasiswa Sulawesi Barat (Sulbar) memaksa masuk ke kompleks perkantoran Gubernur Sulbar, di Jl Abd Malik Pattana Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Mamuju, Kamis (11/7/2024).

Massa membawa harapan untuk didengar dan bertemu langsung Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, namun dihadang oleh aparat keamanan.

Puluhan mahasiswa dan anggota organisasi kepemudaan di Mamuju berkumpul dengan semangat membara, mendesak aparat kepolisian membuka pagar gerbang kantor gubernur.

Baca juga: BREAKING NEWS: Gelombang Demo Berlanjut, Aliansi Mahasiswa Sulbar Kembali Kepung Kantor Gubernur

Mereka saling dorong dengan polisi, mencoba membuka gerbang besi yang kokoh menghalangi mereka.

Mahasiswa berharap bisa berdialog dengan Penjabat (Pj) Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin.

"Kita datang ke sini untuk ketemu dengan Pj Gubernur. Tujuan kita bukan di luar pagar. Kami minta pagar dibuka," teriak massa dengan penuh keputusasaan.

Namun, harapan mereka pupus saat brigade kepolisian yang berjaga tak memberi celah.

Sebelumnya, diberitakan puluhan mahasiswa kembali mengepung Kantor Gubernur Sulbar pada Kamis (11/7/2024), dengan jumlah massa dua kali lipat lebih banyak dari aksi sebelumnya.

Mereka menuntut bertemu dengan Pj Gubernur Bahtiar Baharuddin, menganggap sang gubernur anti kritik karena tak mau menemui mahasiswa.

"Kami melakukan aksi hari ini sebab kita ketahui, kepala dinas pendidikan dan kebudayaan serta kepala dinas kelautan dan perikanan telah mendeskriminasi mahasiswa dengan melaporkan kepada polisi. Mereka semua anti kritik," ujar salah satu perwakilan massa.

Aksi ini tidak berjalan mulus. Kericuhan sempat terjadi ketika Satpol PP yang berada di barisan depan pengamanan dipaksa mundur ke dalam pagar.

Massa yang semakin marah saling dorong dengan pihak kepolisian, menciptakan suasana tegang.

Namun, kericuhan tersebut berhasil diredakan dan kondisi mulai kembali kondusif.

Hingga berita ini diturunkan, mahasiswa masih setia menyampaikan aspirasi mereka, berharap suara mereka didengar oleh sang gubernur.(*)

Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi