TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Direktur Rumah Sakit Regional Sulbar dr Marintani Erna Dochri menanggapi pembangunan bunker linac atau gedung radioterapi yang mengalami kerusakan.
Diberitakan sebelumnya, plafon gedung itu ambruk pada Sabtu (6/7/2024) lalu.
Padahal gedung ini belum diresmikan, sementara sudah menelan anggaran pembangunan sebesar Rp19,4 Miliar.
Menurut Marintani, pembangunan tersebut masih dalam tahap pemeliharaan dan sudah disampaikan ke kontraktor yang menangani.
"Sudah dilakukan pembenahan dari kemarin oleh pihak pelaksana karena memang masih dalam tahap pemeliharaan," kata dr Erna, Senin 8 Juli 2024.
Apalagi, pembangunannya menggunakan APBN sebesar Rp19,4 miliar dengan anggaran tahun 2023.
Baca juga: Bacaan Doa Nabi Musa Saat Dikejar Firaun, Bacalah Agar Diberi Keselamatan dan Perlindungan Allah SWT
Baca juga: Jadwal Lengkap Feri Mamuju Pekan Kedua Juli, Berangkat Selasa Besok 9 Juli 2024
Saat ini, kasus tersebut menjadi perhatian Kejati Sulbar yang masuk dalam pendampingan pembangunan bunker linac RS Regional Sulbar.
Kadis Kominfo Sulbar sekaligus juru bicara Pemprov Mustari Mula menyampaikan menghargai proses hukum yang sedang berlangsung.
"Kita menghargai proses hukum yang sedang berjalan," ucapnya.
Sementara itu mengenai rubuhnya plafon RS Regional tersebut pihak kontraktor telah melakukan perbaikan.
Lampu-lampu plafon yang sebelumnya bergelantungan telah terpasang kembali dengan rapi, direkatkan pada besi-besi penyangga. Plafon yang sempat rubuh telah dirapikan kembali dan terlihat bersih. (*)