TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat penurunan persentase penduduk miskin di Sulawesi Barat (Sulbar) pada Maret 2024 menjadi 11,21 persen.
Angka ini turun dari 11,49 persen pada Maret 2023, menunjukkan penurunan sebesar 0,28 persen poin.
Baca juga: Beras Bantuan Masyarakat Miskin di Kantor Desa Salukayu Mamuju Rusak Terendam Banjir
Baca juga: Bawa Dua Saset Sabu, Dua Pemuda di Polman Diciduk Petugas
Kepala BPS Sulbar, Tina Wahyufitri, mengungkapkan jumlah penduduk miskin di Sulbar pada Maret 2024 secara absolut adalah 162,19 ribu jiwa.
Angka ini turun sebesar 1,95 ribu jiwa dibandingkan Maret 2023 yang mencapai 165,72 ribu jiwa.
"Penurunan jumlah penduduk miskin terjadi di daerah perdesaan, sementara di daerah perkotaan justru mengalami kenaikan. Secara keseluruhan, jumlah penduduk miskin mengalami penurunan," ujar Tina di kantor BPS Sulbar, Jl Martadinata, Simboro, Mamuju, pada Senin (1/7/2024).
Tina menjelaskan, angka kemiskinan di perkotaan mengalami kenaikan.
Pada Maret 2023, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan sebesar 9,08 persen naik menjadi 9,29 persen pada Maret 2024.
Sebaliknya, di daerah perdesaan, persentase penduduk miskin turun dari 12,10 persen menjadi 11,70 persen pada Maret 2024.
Peningkatan angka kemiskinan di perkotaan menjadi sorotan, sedangkan penurunan di pedesaan memberikan angin segar bagi pembangunan wilayah pedesaan.
Tina menyatakan, faktor-faktor yang mempengaruhi angka kemiskinan di Sulbar salah satunya adalah komoditi makanan yang memiliki peran besar terhadap Garis Kemiskinan.
"Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan lebih besar dibandingkan komoditi bukan makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan," tambahnya.
Sumbangan Garis Kemiskinan Makanan terhadap Garis Kemiskinan pada Maret 2024 tercatat sebesar 77,55 persen, meningkat dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 77,20 persen.(*)
Laporan Reporter Tribun Sulbar Suandi