Ananda Raehan sendiri memiliki kontrak panjang bersama PSM Makassar hingga 2026.
"Tidak boleh segampang itu, mereka ini kontrak dengan kita," tegas Sadikin Aksa seperti dikutip dari Tribun-Timur.com.
Menurutnya, masa depan para pemain muda ini harus dipikirkan.
Pasalnya, jika mereka dari Liga 1 kemudian turun ke Liga 2 akan berdampak pada psikologi.
"Kalau dia turun main di Liga 2 bagaimana psikologinya. Saya dari Liga 1 turun ke Liga 2, kan berat jadinya," tuturnya.
Ia berujar, jika hal ini terealisasi tentu akan menjadi isu yang besar.
Hal ini bisa saja menjadi diskusi sampai ke level atas jika PSSI tidak mampu menyelesaikan.
“Ini akan menjadi isu besar kalau ini benar terjadi. Tapi saya harap kebijakan dari PSSI tidak segampang itu. Saya yakin ketua umum (Erick Thohir) punya wawasan lebih bagus ke depan,” sebutnya.
Baca juga: Bernardo Tavares Punya Selera, Agen Bocorkan Kriteria Pemain Anyar PSM Makassar: Asing dan Lokal
Sadikin Arsa juga mempertanyakan statement dari Sumardji, karena dia memegang beberapa jabatan selain COO Bhayangkara FC.
Selain COO Bhayangkara FC, Sumardji juga merupakan Ketua Badan Tim Nasional (BTN) PSSI dan manajer timnas Indonesia.
"Ya serba salah juga karena Pak Sumardji ini berbicara sebagai apa?," kata Sadikin Arsa.
"Dia anggota Exco, Ketua BTN dan COO Bhayangkara FC, yah kami tidak tahu."
"Kami lihat saja nanti karena Liga 1 juga belum selesai, masih ada championship series jadi masih panjang," tambahnya.
Senada dengan PSM Makassar, Persib Bandung turut mempertanyakan rencana janggal tersebut.
Pelatih Persib Bandung, Bojan Hodak, merasa aneh karena tidak pernah menemukan kasus serupa di negara lain.