TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Majene Hasnawati mengatakan, pihaknya belum bisa menyebutkan korban baduta yang mengalami mual dan muntah-muntah.
Dia juga menyebutkan hal itu belum dapat disebutkan keracunan.
Baca juga: KRONOLOGI Keracunan Massal Balita & Anak di Majene, Berawal dari Bubur Pemberian Pemkab Majene
Baca juga: BREAKING NEWS: Puluhan Balita Dilarikan ke Puskesmas Pamboang Majene Diduga Keracunan Bubur
Hasnawati menyebut pihak dinas memasak bubur sebelum dibagikan.
Bubur tersebut terdiri dari suir ayam, telur dan sayuran.
“Kami masih menunggu hasil LAB mengenai makanan yang disajikan saat kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT),” kata kadis DPPKB Majene saat ditemui Tribun Sulbar.com di Puskesmas Pamboang.
Lebih lanjut ia mengatakan jumlah sasaran peserta Pemberian Makanan Tambahan (PMT) tidak semua mengalami hal sama.
Ia menambahkan untuk semua peserta yang mendapat PMT agar segera membawa anaknya ke puskesmas, untuk mencegah korban bertambah lebih banyak.
Sebagai informasi jumlah pasien untuk saat ini bertambah jadi 41.
Sebelumnya diberitakan Puluhan Balita dibawah umur dua tahun dilarikan ke Puskesmas Pamboang karena Keracunan bubur Pemberian Makanan Tambahan (PMT) di Kelurahan Lalampanua, Kecamatan Pamboang, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) Senin, (6/5/2024).
Kegiatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang digelar di Kecamatan Pamboang Kabupaten Majene Provinsi Sulbar.
Pantauan Tribun Sulbar.com puluhan ibu-ibu bergantian membawa anaknya ke puskesmas pamboang.
Anak tersebut terdiri dari baduta, balita, dan ada juga remaja.
Nampak ibu-ibu sudah membawa anaknya ke puskesmas sejak ,tadi sore.
Wajah mereka nampak cemas karena anaknya menangis terus menerus, ia juga cemas karena anaknya tiba-tiba lemas dan muntah-muntah.
Hingga malam ini puskesmas Pamboang masih dipadati warga.