Harga Cabai Naik

Harga Melonjak, Pedagang di Pasar Sentral Majene Stop Jualan Cabai Rawit Merah

Penulis: Anwar Wahab
Editor: Nurhadi Hasbi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pedagang Pasar Sentral Majene, Rohania sedang melayani pembeli Rabu(1/5/2024).

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Pedagang sembako stop menjual cabai rawit merah di Pasar Sentral Majene Jl Lanto Daeng Pasewang, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, (Sulbar).

Tingginya harga cabai rawit merah hingga Rp 100 ribu per kg membuat pedagang pasar tradisional berpikir ulang berjualan komoditas pertanian ini.

Pantauan Tribun Sulbar.com, Rabu (1/5/2024) nampak sejumlah penjual tidak menjual cabai rawit merah.

Baca juga: Update Harga Pangan di Pasar Baru Mamuju, Cabai Turun Rp 5 Ribu

Baca juga: Warga Mengeluh Harga Cabai di Pasar Sentral Majene Semakin Pedas

Salah satunya di stand penjualan Ibu Rohania.

Rohania, mengaku sementara waktu tidak menjual cabai rawit merah karena harganya yang tinggi.

"Mahal, biasanya jualan, sekarang nggak dulu," kata Rohania saat ditemui Tribun-Sulbar.com di Pasar Sentral Majene, Rabu(1/5/2024).

Dia mengaku saat ini hanya berjualan cabai merah keriting dan beberapa sembako lainnya yang harganya masih relatif stabil.

Ia menambahkan, kenaikan harga cabai memang tak menentu, karena cuaca juga sering hujan.

"Tinggi cabai rawit merah naiknya dari Rp 70 perkilo sekarang Rp 100 ribu per kg,"tambahannya.

Ia berharap cuaca segera membaik dan harga cabai stabil.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Anwar Wahab