TRIBUN-SULBAR.COM - PSIS Semarang kini kabarnya mulai melirik striker andalan Borneo FC untuk menggantikan Carlos Fortes yang telah hengkang.
Sosok striker bernilai Rp 3,91 miliar tersebut berpotensi jadi pilihan di tengah krisis bomber yang melanda Laskar Mahesa Jenar.
Padahal sebelumnya, sempat pula beredar rumor bahwa PSIS Semarang juga mengincar pemain PSM Makassar untuk menggantikan posisi Vitinho.
Baca juga: Yakob Sayuri Menghilang, Manajemen PSM Makassar Ungkap Keputusan Bernardo Tavares, Out?
Dilansir TribunWow.com, kepergian Carlos Fortes tentu jadi pukulan telak bagi PSIS Semarang.
Meski Gilbert Agius telah menemukan formula dengan memainkan Septian David Maulana atau Gali Freitas sebagai false nine di laga kontra Arema FC, hal itu masih belum jadi jaminan.
Konsistensi insting gol seorang predator tak dimiliki oleh dua pilar PSIS Semarang yang sejatinya berposisi murni sebagai sayap tersebut.
Maka dari itu, kans PSIS Semarang akan mendatangkan predator anyar pada awal musim mendatang nampaknya tinggal tunggu waktu saja.
Dan satu opsi bomber yang layak dipertimbangkan oleh PSIS Semarang adalah striker asal Amerika Latin milik Borneo FC, Felipe Cadenazzi.
Baca juga: Selebrasi Viral, Sihran Dikunci Borneo FC hingga 2026, Ini Lis Pemain yang Susul Pieter Huistra
Seperti diketahui, masa depan Felipe Cadenazzi di Borneo FC tak sepenuhnya aman.
Pasalnya, bomber kesayangan Pesut Etam, Matheus Pato, santer dikabarkan bakal ditendang dari Shandong Taishan.
Matheus Pato santer bakal dilepas dan tentu saja Borneo FC bakal membuka pintu lebar sang mantan bomber untuk kembali pulang.
Meskipun sejatinya, penampilan Felipe Cadenazzi tak terlampau buruk karena sukses catatkan 7 gol dari 17 pertandingan.
Menilik adanya potensi itu, maka, PSIS Semarang bisa menjadikan Felipe Cadenazzi sebagai predator suksesor dari Carlos Fortes.
Selain karena teruji, PSIS Semarang dikenal akrab dengan para bomber Amerika Latin yang pernah memperkuat Laskar Mahesa Jenar.
Sebut saja Julio Lopez (Chile) dan juga bomber asal Brasil, Bruno Silva.