PSM Makassar

Tolak Tawaran Klub Luar, Bernardo Tavares Ungkap Alasan Bertahan di PSM Makassar

Editor: Via Tribun
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bernardo Tavares masih yang terbaik Pelatih PSM Makassar.

TRIBUN-SULBAR.COM - Loyalitas seakan menjadi nama tengah pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares.

Bagaimana tidak, saat manajemen Juku Eja dilanda masalah finansial, Bernardo Tavares justru bertahan bersama tim.

Alih-alih hengkang seperti yang lain, Bernardo Tavares justru berupaya membantu PSM Makassar untuk bangkit.

Baca juga: Curhatan Bernardo Tavares, Demi PSM Makassar Rela Tinggalkan Karier di Eropa karena Ini

Pelatih PSM Makassar di Liga 1 2023-2024, Bernardo Tavares. (Dokumentasi PSM Makassar)

Ia bahkan rela melelang barang pribadinya, termasuk piala penghargaan, demi membayar gaji pemain dan staf.

Padahal, Bernardo Tavares ternyata sering mendapat tawaran untuk berkiprah ke luar negeri, bahkan kembali ke liga Eropa.

Namun, ia memutuskan bertahan karena telanjur punya ikatan emosi dengan tim yang ditangani pertama kali berkarier di Liga 1 Indonesia itu.

"Ada tim yang tertarik dengan saya dari Indonesia dan juga dari negara lainnya (Asia, Eropa, dan Afrika), tetapi untuk saat ini saya hanya fokus kepada PSM Makassar," ujar pelatih asal Portugal itu.

Seperti diketahui, PSM banyak mendapatkan cobaan pada musim ini, baik secara internal maupun eksternal.

Dimulai dari isu krisis finansial yang menyebabkan pemain sampai mogok latihan dan ada yang sampai ingin mengakhiri kerja sama.

Masalah finansial ini kemudian berimbas pada penurunan performa.

Pada awal musim, tim cukup kompetitif sebagai penghuni papan atas, tetapi saat isu finansial berembus kencang, tim terus menurun sampai hampir ke zona degradasi.

Baca juga: Bernardo Tavares Sampai Lelang Trofi dan Barang Pribadi, PSM Makassar Rugi Gara-gara Sepi Penonton?

Meskipun banyak cobaan, Bernardo Tavares tetap setia mengawal PSM.

Setiap laga ia tidak pernah lelah meminta suporter datang ke stadion untuk memberikan dukungan dan membantu finansial klub dari penjualan tiket.

Bahkan, ia sempat berinisiatif melelang trofi dan benda memorabilia demi membantu staf ofisial dan pemain yang gajinya belum terbayarkan.

Pelatih 43 tahun tersebut mengungkapkan, ada beberapa alasan yang membuatnya bertahan dengan PSM.

Halaman
12