TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Tumpukan sampah masih terjadi di beberapa titik di Kecamatan Polewali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Senin (8/1/2024).
Sampah itu kian banyak dan berserakan.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Polman awalnya menyebar 50 tempat sampah.
Namun tempah sampah ini semuanya sudah penuh.
Kepala DLHK Polman, Jumadil mengatakan sejak sepekan belum diangkut, pihaknya sudah menyebar 50 tempat sampah, namun semuanya sudah penuh juga.
"Sampah ini setelah masyarakat melaksanakan pergantian tahun," ujarnya.
Dia mengakui sampah-sampah itu belum diangkut karena Polman belum memiliki Tempat Pembuangan Sementara (TPS), setelah lahan di Matakali yang sempat dijadikan TPS, kini telah ditutup karena sudah penuh.
Upaya DLHK Polman saat ini adalah mengupayakan membuka kembali Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Paku di Kecamatan Binunang.
TPA itu sebenarnya sudah ditutup pada 2021 lalu karena mendapat penolakan dari masyarakat sekitar, karena menyebarkan bau busuk dan limbah sampah juga dianggap merusak lingkungan.
Jumadil menyebutkan akan membangun komunikasi dulu dengan masyarakat sekitar TPA Paku.
"Kita mau buka itu TPA Paku," katanya.
Upaya persuasif itu agar masyarakat di sekitar TPA Paku setuju dengan rencana ini.
Lantaran kata Jumadil, TPA Paku masih cukup layak untuk digunakan proses akhir sampah.
"Kita mau tanya masyarakat apa kemauan mereka, dan menjelaskan mengenai pengolahan sampah," ungkapnya.
Ia menambahkan saat ini pihaknya juga berupaya agar Tempat Pengelolaan Sampah (TPS) Reuse, Reduce, dan Recycle (3R) atau TPS 3R dapat beroperasi.
Ada enam titik TPS 3R di Kecamatan Polewali yang dapat beroperasi mengatasi masalah sampah.
Jumadil menambahkan TPS 3R ini dapat mengurangi masalah tumpukan sampah untuk pemilihan.
Pantauan awak Tribun-Sulbar, sampah-sampah di Polman sudah menumpuk sejak satu pekan lebih dimulai Senin (1/1/2024) lalu.
Pantauan Tribun-Sulbar.com, sampah yang menumpuk mulai berserakan, dikerumuni lalat.
Memanjang di pinggir jalan yang berada di Kelurahan Madatte, Kecamatan Polewali, ada lima titik tumpukan.
Sampah ini juga sudah mengeluarkan bau busuk yang menyengat, lantaran sudah diguyur hujan. (*)