TRIBUN-SULBAR.COM, POLMAN - Warga yang tersiksa dengan aktivitas penimbunan sampah di Kelurahan Matakali, Kecamatan Matakali, Kabupaten Polewali Mandar (Polman) melayangkan aksi protes, Jumat (29/12/2023).
Pantauan Tribun-Sulbar.com, beberapa warga mulai mendatangi Kantor Kelurahan Matakali.
Mereka hendak menyampaikan keluhan yang dirasakan dampak dari aktivitas penimbunan sampah.
Lantaran saat ini sudah hampir tiga pekan aktivitas penimbunan sampah terjadi di dekat rumahnya.
Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Polman menimbun sampah di lokasi kurang lebih seluas 300 meter persegi.
Lokasi penimbunan ini hanya berjarak puluhan meter dari rumah warga, juga berdekatan dengan aliran sungai.
Warga pun geram lantaran sudah cukup tersiksa dengan bau busuk sampah yang menyengat.
"Bukan lagi resah, tapi kami sudah tersiksa, baunya busuk, itu lalat sudah masuk dalam rumah," terang Sukirno yang rumahnya tidak jauh dari lokasi penimbunan.
Dia mengatakan sejak adanya aktifitas penimbunan sampah, ia tidak lagi menghirup udara segar.
Melainkan setiap harinya menghirup udara yang sudah tercemari bau busuk sampah.
Bahkan kata Sukirno, lalat mulai banyak bertebaran masuk ke dalam rumah warga.
"Kita juga datang untuk mengingatkan, kalau kemarin ada perjanjian warga selama 20 hari saja ini penimbunan," ungkapnya.
Sukirno mengatakan sebagian warga buat kesepakatan, aktifitas penimbunan sampah selama 20 hari saja.
Sementara aktifitas penimbunan sampah ini sudah berlangsung sejak Minggu (10/12/2023) lalu.
Sukirno pun menyampaikan permintaannya agar aktivitas penimbunan sampah ini segera ditutup.