TRIBUN-SULBAR.COM - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares tak bisa menahan emosi saat memprotes kebijakan wasit.
Pasalnya, karena kartu kuning yang terus dihujankan oleh wasit Gedion Dapaherang, skuat Juku Eja kehilangan 3 pemain pilar di laga berikutnya.
Tentu saja hal ini merugikan PSM Makassar dan menguntungkan calon lawan mainnya, Bhayangkara FC.
Baca juga: Radja Nainggolan Batal Debut, Ini Alasan ke Parepare Bersama Bhayangkara FC, PSM Makassar Untung?
Pertandingan PSM Makassar vs Bhayangkara FC pekan 22 Liga 1 2023/2024 akan berlangsung di Stadion Gelora BJ Habibie, Jumat (8/12/2023).
Para punggawa PSM itu mendapatkan hadiah kartu kuning saat laga menghadapi Persib Bandung kemarin.
Hujan kartu kuning diberikan oleh tim yang berjuluk Juku Eja ini.
Ada 6 kartu kuning yang diberikan wasit saat big match tersebut, dan ada tiga pemain andalan PSM yang mendapat kartu kuning ke-empat.
Sehingga mereka tak dapat bermain saat menghadapi Bhayangkara FC dalam lanjutan pekan ke-22 Liga 1 Indonesia.
Mereka adalah, Safrudin Tahar, M Arfan dan Ananda Raehan yang terkena akumulasi kartu kuning.
Bernardo Tavares menilai jika pemberian kartu kuning terhadap enam pemainnya pada laga tersebut berhubungan dengan pertandingan selanjutnya yang akan dihadapi melawan Bhayangkara FC di Stadion BJ Habibie Parepare.
"Apakah karena kita akan melawan Bhayangkara sehingga banyak pemain kita diberikan kartu kuning agar tidak main ke depannya," tuturnya saat konferensi pers usai PSM Makassar vs Persib pada Selasa (5/12/2023).
Legenda PSM Makassar, Anwar Liko menilai tanpa Arfan, Ananda dan Safruddin bukan menjadi masalah bagi PSM Makassar.
Menurutnya, ini menjadi kesempatan bagi Bernardo Tavares bereksperimen dalam taktik.
"PSM Makassar itu sangat situasional dalam hal bagaimana penempatan pemain," katanya Selasa (5/12/2023).
Dia menuturkan, Rasyid Bakri bisa diberi kesempatan lagi dalam mengawal lapangan tengah menggantikan M Arfan.