Pilpres 2024

Ganjar Muncul di Video Adzan, Wudhu Tidak Menggulung Lengan Baju Tak Basuh Siku?

Editor: Ilham Mulyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tangkapan Layar Ganjar Pranowo Wudhu di Tayangan Adzan di Televisi. Terlihat saat wudhu dia belum menyingsingkan lengan bajunya

TRIBUN-SULBAR.COM - Ganjar Pranowo muncul sebagai model di tayangan adzan salah satu stasiun televisi swasta.

Tayangan ini kemudian menjadi perbincangan, karena dianggap wujud politik identitas, dengan memanfaatkan agama untuk kampanye politik.

Kecaman pun bermunculan untul Ganjar Pranowo dan PDIP sebagai partai pengusungnya di Pilpres 2024.

Baca juga: Ganjar Muncul di Video Adzan Disebut Bukti Politik Identitas, Anwar Adnan Saleh: Hilang Akal

Ganjar Pranowo terlihat melakukan wudhu hingga sholat dengan mengenakan baju koko putih panjang dan sarung bermotif batik.

Namun, kemunculannya menjadi sorotan karena saat menampilkan dirinya sedang berwudhu, Ganja Pranowo tampak tidak menggulung lengan bajunya.

Padahal, menggulung lengan baju saat berwudhu penting, agar siku juga dapat dibasuh.

“Bingung, yg begini apa sama sekali gak ada yg ngingetin waktu syuting? ‘Pak, gulung dulu lengan bajunya supaya gak basah?’,” tulis pemilik akun @BetaEpsilonPhi melalui platform X, Sabtu (9/9/2023).

Warganet lain yang melihat video tersebut juga merasa bingung, apakah Ganjar Pranowo hanya akan membasuh kedua tangannya saat berwudhu. Bahkan sampai ada yang mempertanyakan mazhab wudhunya itu.

“Ikut madzhab siapa ya, cuma basuh pergelangan tangan doang,” tulis akun @sof****ent.

Ganjar Pranowo ramai lagi dibahas.

Calon presiden PDIP ini tampil di tayangan adzan maghrib salah satu stasiun televisi swasta.

Tayangan ganjar yang tampil di tayangan adzan itu mendapat sorotan dari warganet.

Pasalnya, Ganjar merupakan bakal calon presiden (bacapres) yang akan diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) di pemilihan umum 2024.

Ganjar yang berstatus bacapres disebut warganet melakukan politik identitas melalui tayangan azan yang disiarkan televisi publik.

Untuk diketahui, politik identitas adalah kegiatan politik yang berdasarkan identitas individu baik dari etnis, ras, suku, hingga agama.

Biasanya politikus yang menggunakan politik identitas dengan tujuan tertentu, misalnya sebagai bentuk perlawanan atau sebagai alat untuk menunjukan jati diri suatu kelompok tersebut.

Salah satu syarat sah-nya sholat adalah suci, dan salah satu cara ber-suci adalah dengan ber-wudhu. Begini cara wudhu menurut Muhammadiyah:

- Apabila kamu hendak berwudhu, maka
- bacalah : Bismillahirrahmanirrahiim dengan mengikhlaskan niatnya karena Allah swt.
- Kemudian basuhlah telapak tangan tiga kali.
- Gosoklah gigimu dengan kayu arok atau sesamanya.
- Kemudian berkumurlah dan isaplah air dari telapak tangan sebelah dan berkumurlah, dan dilakukan sebanyak tiga kali. Dan sempurnakanlah dalam berkumur dan mengisap air itu, apabila sedang tidak berpuasa.
- Kemudian basuhlah mukamu tiga kali, dengan mengusap dua sudut mata, dan lebihkanlah membasuhnya, dengan digosok.
- Dan sela-selailah janggut
- Kemudian basuhlah kedua tangan beserta kedua siku dengan digosok tiga kali, dengan melebihkan membasuh kedua tangan mulai tangan kanan
- Sela-selailah jari tangan
- Kemudian mengusap ubun-ubun dan atas surban, dengan menjalankan kedua telapak tangan, dari ujung muka kepala sehingga tengkuk dan dikembalikan lagi pada permulaan
- Kemudian mengusap telinga sebelah luarnya dengan dua ibu jari dan sebelah dalamnya dengan kedua telunjuk
- Kemudian membasuh kedua kaki beserta mata kaki, dengan digosok tiga kali, dengan dimulai yang kanan
- Sela-selailah jari kaki dan sempurnakanlah membasuh kedua kaki itu.
- Kemudian membaca do’a “asyhadu alla ilaha illaAllah wahdahu laa syarikalah, wa asyhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuluh”

Sudah Hilang Akal

Menanggapi hal tersebut, Ketua Dewan Pembina Wilayah (DPW) Parai NasDem Sulawesi Barat, Anwar Adnan Saleh mengatakan PDIP ibarat menjilat ludah sendiri.

Mantan gubernur sulbar dua periode itu menyebutkan, dulu Anies Baswedan sering dituding memanfaatkan politik identitas untuk menaikkan popularitas.

"Kini mereka ibarat jilat ludah sendiri. Sudah hilang akal dengan cara menggunakan adzan sebagai wadah kampanye politik," ujar AAS - sapaan akrabnya, Senin (11/9/2023).

"Dulu Anies selalu dituding main politik identitas. nah sekarang terbukti tidak benar, malah Ganjar yang selama ini dianggap nasionalis itu justru yang diarahkan untuk melakukan," ujarnya menambahkan.

AAS menyebut saat ini masyarakat sudah paham dan cerdas berpolitik, sehingga cara kampanye seperti itu sudah tidak laku lagi. (*)