TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Puluhan anak sekolah di Mamuju mengantri untuk pencairan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) di kantor BNI Mamuju di Jl Urip Sumoharjo, Kecamatan Mamuju, Mamuju, Sulbar, Jumat (14/7/2023).
"Iye kak lagi antre untuk mencairkan beasiswa PIP," kata Ardiana, saat ditemui di depan kantor BNI Mamuju.
Pantauan Tribun-Sulbar.com satu persatu mereka dipanggil petugas BNI masuk untuk mencairkan beasiswa PIP.
Beasiswa PIP adalah program bantuan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) berupa uang tunai, perluasan akses, dan kesempatan belajar dari pemerintah untuk peserta didik dan mahasiswa yang berasal dari keluarga miskin atau rentan miskin.
Bantuan pendidikan ini biasanya disalurkan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kemendikbudristek. Adapun besaran dana yang diterima berbeda sesuai tingkatan pendidikan mulai dari SD, SMP, dan SMA.
Dengan PIP siswa menerima bantuan dengan terdiri dari tiga kategori, yaitu pada setiap siswa, tingkat SD sederajat akan mendapatkan bantuan sebesar Rp450.000 per tahun, SMP mendapatkan Rp750.000 per tahun, dan SMA mendapatkan Rp1.000.000 per tahun.
Untuk pengambilan dana PIP dapat diambil apabila pemegang KIP membawa bukti pendukung yang sah kepada bank penyalur. Sementara pencairan bantuan PIP bagi peserta didik sendiri dapat dilakukan di Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Bank Nasional Indonesia (BNI).
Dikonfirmasi, Pgs Pimpinan Cabang BNI Mamuju, Bun Yamin Narham mengungkapkan PIP berdasarkan usulan sekolah melalui dapodik peserta didik.
Ini diverifikasi di Kemendikbud yang diserahkan ke BNI pusat.
"Kami di sini hanya menyalurkan berdasarkan rekeningnya melalui Kemendikbud. Ini sudah lama berlangsung," ucap Buya, saat ditemui di kantornya.
BNI sendiri menyalurkan untuk SMA dan SMK saja.
Namun, dia tidak mengetahui secara rinci jumlah penyalurannya karena ditangani langsung oleh pusat.
"Banyak sekali sudah ribuan dan ditangani langsung di pusat. Kami ini hanya menyalurkan saja," ujarnya.
Sementara, dari penyalurannya berjalan lancar selama ini.
Data yang dimasukkan juga langsung ke Kemendikbud dan diserahkan ke BNI pusat.
"Jadi tidak ada kendala dihadapi," tandasnya.(*)