Korupsi Insentif Covid19

Polisi Tunggu Audit Kasus Korupsi Insentif Nakes di Polman, BPKP Sulbar Malah Lempar ke Tim Penyidik

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Koordinator Pengawasan Bidang Investigasi BPKP Sulbar Sugeng Yoga Marsasi, saat ditemui di kantornya Jl Abdul Malik Pattana Endeng, Kecamatan Simboro, Mamuju, Sulbar, Selasa (2/5/2023).

Meski kapolres Polman tak menyebut nama, namun sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, Andi Suaib Nawawi dipanggil penyidik Kepolisian Daerah (Polda) Sulbar.

Undangan penyidik untuk memberikan keterangan dan klarifikasi terkait dana insentif penanganan Covid 19 yang tengah ditangani penyidik.

"Hari ini Kepala Dinas memberikan informasi di Polda," kata Kepala Bidang Pelayanan Dinkes Polman, dr Emy Purnama kepada wartawan, Rabu, 1 September 2021 lalu.

Berdasarkan informasi diperoleh tribun, penyidik Polda menyelidiki dana insentif penanganan Covid 19 untuk tenaga kesehatan karena dikabarkan ada indikasi pemotongan.

Polisi menyelidiki dana itu untuk memastikan apakah pemotongan tersebut ada indikasi perbuatan melawan hukum atau tidak.

Sebelumnya, Polda Sulbar juga telah memeriksa beberapa tenaga kesehatan di empat puskesmas.

Diantaranya, Puskesmas Campalagian, Matakali, Pelitakang dan Pekkabata.

Berdasarkan informasi diperoleh tribun, Insentif diterima oleh nakes secara langsung melalui rekening masing masing diduga dipotong.

Andi Suaib Mengelak

Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Polewali Mandar (Polman) Suaib Nawawi angkat bicara soal dugaan korupsi insentif nakes masa Covid-19 di Polman.

Suaib Nawawi menyerahkan sepenuhnya kasus tersebut ke rana hukum atau pihak berwajib.

"Sebagai warga negara yang baik saya mengikuti proses hukum, tidak apa-apa biasa saja," ujarnya saat dihubungi via telepon, Selasa (2/5/2023) sore lalu.

Kepala Dinas Kesehatan Polewali Mandar Andi Suaib Nawawi (Suaib Nawawi)

Ia mengaku akan mengikuti seluruh mekanisme hukum yang berlaku terkait kasus tersebut.

Terkait jumlah dana insentif nakes masa Covid-19 yang diduga adanya pemotongan, ia enggan berkomentar.

"Saya tidak tau berapa jumlahnya, yang melakukan bukan saya, itu uang Puskesmas," lanjutnya.

Ia membeberkan dugaan pemotongan insentif nakes terjadi di Puskesmas Campalagian.

"Yang saya tahu itu hanya Campalagian, saya juga tidak tahu kronologi awalnya bagaimana," terangnya lagi.