Namun terhalang oleh personel satpol yang menutup rapat pintu gerbang.
"Berbagai masalah yang kita sampaikan, tapi kita ditutupkan gerbang, soal sampah dua tahun tidak terselesaikan," ujar jendral lapangan aksi, Sofiyan.
Ia mengatakan masalah sampah yang tidak kunjung terselesaikan, penumpukan masih terjadi.
Selain itu masalah stunting juga menjadi persoalan yang belum bisa di tekan oleh pemerintah daerah.
Belum lagi angka putus sekolah di Polman, masih cukup tinggi di beberapa pelosok desa.
"Kami juga menyoroti transparansi anggaran taman mini DPRD Polman," lanjutnya.
Massa aksi yang tidak mampu menerobos pengamanan Satpol PP, akhirnya berpindah lokasi.
Mereka melanjutkan aksinya di Jl poros, depan lapangan mereka Polewali, sembari menutup jalan.
Rencananya mereka juga akan mendatangi kantor DPRD Polman menyoroti taman mini atau taman aspirasi.
Adapun tuntutan para massa aksi :
1. Cabut Perpu cipta kerja.
2. Tuntaskan persoalan sampah di Polman.
3. Tuntaskan masalah stunting.
4. Tekan angka putus sekolah.
5. Transparansi anggaran taman mini DPRD Polman.(*)
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com, Fahrun Ramli