Berita Mamuju

Inflasi Sulbar di Peringkat 6 Nasional, Kepala BI Sulbar Puji Kinerja Tim TPID

Penulis: Abd Rahman
Editor: Ilham Mulyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala BI Sulbar Gunawan Purbowo saat foto bersama dengan peserta TPID se Sulbar di Hotel Maleo Mamuju, Jl Yos Sudarso, Selasa (28/3/2023) (Abd Rahman)


TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulbar, menggelar Capacity Building atau pengembangan kapasitas, untuk meningkatkan kemampuan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) provinsi dan kabupaten se Sulbar, dalam mengatasi inflasi daerah.

Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, mulai Selasa-Rabu 27-28 Maret di Grand Maleo Hotel and Convention Mamuju, Jl Yos Sudarso.

Capacity Building dilakukan sebagai upaya pendalaman pemahaman inflasi guna mendukung efektivitas pengendalian inflasi dan optimalisasi penyusunan laporan kinerja TPID.

Baca juga: BI Sulbar Kumpulkan TPID se-Sulbar, Beri Peningkatan Pemahaman Pengendalian Inflasi

Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber, yakni dari pihak BI, Badan Pusat Statistik (BPS) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

"Kinerja TPID provinsi dan se-kabupaten di Sulbar Sudah menunjukkan hasil yang baik. Secara nasional kita sudah berhasil berada peringkat keenam. Ini kerja sama semua para pejuang inflasi di daerah," kata Kepala KPw BI Sulbar, Gunawan Purbowo, Selasa (28/3/2023).

Melalui kegiatan tersebut, kata dia, TPID se Sulbar diharap mampu mengevaluasi dan memperbaiki apa yang menjadi kekurangan dalam pengendalian inflasi selama ini.

"Tentu upaya mengendalikan inflasi tidak mudah. Melalui kegiatan peningkatan kapasitas ini diharap ada informasi baru terkait bagaimana meningkatkan atau mempertahankan trend positif selama ini," tuturnya.

Deputi Kepala KPw BI Sulbar, Achmad mengaku, kegiatan tersebut penting dilakukan sehingga TPID mampu meningkatkan pemahamannya terkait pengendalian inflasi. Jika demikian, tentu kemampuan mengendalikan inflasi bisa terus optimal.

"Ini juga untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam rangka pelaporan kinerja TPID setiap tahun," ujarnya.

Sebab, lanjutnya, TPID di setiap daerah akan dinilai oleh Kemendagri setiap tahun. Dari penilaian itu kemudian ditentukan TPID dari daerah mana yang mampu berada di peringkat pertama.

"Kalau menjadi peringkat pertama tentu nama baik daerah kita akan semakin baik. Tentu juga kita mendapat dana insentif dari pemerintah pusat," tandasnya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Abd Rahman