Hari Raya Nyepi

Umat Hindu di Mamuju Upacara Melasti, I Wayan Buja Ungkap 4 Pantangan di Hari Nyepi

Penulis: Zuhaji
Editor: Ilham Mulyawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Mamuju, I Wayan Buja saat ditemui di Pure Agung Stana Dewata, Jl Gusti Ngurah Rai, Rimuku, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (21/3/2023).

TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Puncak Hari Raya Nyepi atau Tawur Agung Kesanga di Mamuju berlangsung hikmat.

Sebelum dilakukan Tawur Agung Kesanga, seluruh umat Hindu diharuskan melakukan upacara melasti atau penyucian lahir dan batin.

Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Mamuju, I Wayan Buja menuturkan seyogyanya melasti diadakan di laut.

Baca juga: Jelang Hari Raya Nyepi, Umat Hindu di Desa Tangkau Mamuju Tengah Gelar Acara Tawur Agung Kesanga

"Namun dikarenakan kondisi yang tidak memungkinkan kemarin, jadi dipusatkan digelar di Pure Agung Stana Dewata Mamuju," ungkapnya kepada Tribun-Sulbar.com, di tempat kegiatan, Jl Gusti Ngurah Rai, Rimuku, Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), Selasa (21/3/2023).

Kata dia, meski dilakukan di Jabe Pure, namun tidak mengurangi makna dan filosofi dari upacara yang dimaksud.

Sementara untuk Tawur Agung Kesanga sendiri dilakukan untuk menetralisir gangguan-gangguan

"Baik yang dilihat maupun yang kasat mata, agar pelaksanaan Catur Brata Penyepian esok hari berjalan lancar juga," tambahnya.

Pantauan wartawan, sekira 50 orang menghadiri Tawur Agung Kesanga di tempat yang sama.

Kata dia, ada empat pantangan yang harus dihindari umat Hindu secara umum pada Hari Nyepi.

"Catur Brata Penyepian besok itu memang ada pantangannya," tutup Wayan.

Berikut empat pantangan yang disampaikannya:

1. Amati Geni

Artinya tidak menyalakan api. Maksudnya adalah tidak menyalakan api secara langsung maupun nyala lampu. Secara filosopisnya adalah tidak menyalakan api kemarahan, kerakusan, ketamakan dalam diri manusia.

2. Amati Karya

Artinya tidak melaksanakan kegiatan kerja baik secara jasmani atau rohani. Semua kegiatan fisik dihentikan dalam melaksanakan puasa untuk terfokus pada pengendalian diri.

3. Amati Lelanguan

Artinya tidak menikmati hiburan dan kesenangan duniawi.

4. Amati Lelungan

Tidak bepergian kemanapun atau tinggal di rumah. Ini dimaksudkan untuk mberikan ruang dan waktu kepada sang diri untuk berhenti sejenak bergerak dan memfokuskan diri pada pengendalian diri. (*)

Laporan Wartawan Tribunsulbar.com Zuhaji