Terkecuali bagi orang-orang yang tidak membaca niat puasa Ramadhan karena utzur, seperti lupa atau tertidur sampai memasuki waktu subuh, maka ia tetap dapat menjalankan puasanya meskipun tidak membaca niat puasa Ramadhan sebelumnya.
Adapun niat puasa Ramadhan sebaiknya cukup dilantunkan dalam hati, sebagaimana niat definisikan sebagai dorongan untuk melakukan perbuatan tulus dari hati.
Umat Muslim dianjurkan melantunkan niat puasa Ramadhan dengan ikhlas semata-mata karena Allah SWT. Namun, apabila niat puasa Ramadhan diucapkan dengan lugas, maka hal tersebut dianggap sunnah.
Di samping itu, bagi umat muslim yang masih memiliki utang puasa Ramadhan tahun sebelumnya, dapat membayar utang tersebut bersamaan dengan puasa Senin Kamis agar mendapat dua pahala sekaligus.
Umat muslim yang berniat menggabungkan kedua puasa tersebut tidak perlu membaca niat puasa Ramadhan dan niat puasa Senin-Kamis masing-masing, melainkan cukup membaca satu niat qadha puasa saja.