TRIBUN - SULBAR.COM, MAJENE - Viral di media sosial daftar anggaran sejumlah program pelatihan Pemkab Majene.
Pelatihan dengan anggaran yang disebut cukup fantastis disebut aneh.
Bagaimana tidak, nilainya mencapai Rp 2.670 .000.000.
Hal ini diketahui setelah di-posting oleh legislator Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Majene, Adi Ahsan di akun media sosial Facebook pribadinya.
Adi Ahsan yang juga wakil Ketua DPRD Majene memposting rincian sejumlah mata anggaran program latihan.
Seperti pelatihan senam yang dianggarkan senilai Rp 50 Juta .
Pelatihan pembuatan bosara Rp 50 Juta.
Pelatihan meracik kopi Milenial Rp 50 juta.
Juga pelatihan pembuatan kue tar Rp 50 juta.
Hingga pelatihan memandikan jenazah Rp 50 juta.
Dalam postingannya disertai dengan keterangan.
"Benarkan ini program yang dibutuhkan dan mendesak?
Bagaimana dengan program pelayanan publik,sudahka terpenuhi secara maksimal?
Bagaimana dengan pembayaran utang TPP ASN?
Kemudian dalam keterangan postinganya juga berisi harapan kepada pemerintah kabupaten Majene.
"YTH Bupati , mohon program seperti ini di persial,dan dialihkan untuk pembayaran utang yang mendesak atau dialihkan ke program yang lebih prioritas.
Hingga saat ini kebenaran postingan ini diunggah oleh Wakil Ketua DPRD Majene Adi Ahsan.
Adi Ahsan dihubungi belum merespon konfirmasi wartawan.
Sementara Sekda Majene, Ardiansyah yang ditemui tribun,Kamis (16/2/2022) di kantornya enggan memberikan komentar terlalu jauh terkait masalah anggaran program pelatihan tersebut
"Saya belum bisa komentar karena saya belom bisa pastikan data itu benar masuk dalam mata anggaran program Pemkab Majene," ujar Ardiyansyah.
Ardiansyah menyarankan agar konfirmasi ke Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah Majene, Kasman.
Sedangkan Kasman yang ditemukan juga mengatakan hal yang sama dengan Sekda.
Ia juga belum memastikan rincian program-program yang beredar di medsos adalah benar.
"Tapi memang selalu ada program latihan. Tapi mengenai masalah ini saya belum bisa pastikan," tuturnya.
Kasman mengatakan persoalan mata anggaran program yang lebih mengetahui adalah OPD masing masing yang mengusulkan.
Kata Kasman sejak awal Bupati Majene tidak menginginkan adanya program program yang tidak begitu mendesak.(san)