TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Mamuju, Muhammad Ahyar Latif ikut menyoroti raibnya miliaran uang masyarakat di Bank Sulselbar.
"Soal kasus yang melibatkan bank Sulselbar ini adalah satu hal yang sangat memalukan sekaligus menjadi momok bagi perbankan," kata Ahyar, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (8/11/2022).
Apalagi, kata dia, ini sudah diakui oleh pihak Bank Sulselbar sendiri. Bahkan, sudah terjadi beberapa minggu lalu.
Baca juga: Miliaran Dana Nasabah Bank Sulselbar Mamuju Hilang di Rekening, Rp 100 Juta hingga Rp 2 Miliar
Baca juga: Uang Warga Mamuju Rp2 Miliar Hilang di Rekening Bank Sulselbar, Saldo Tiba-tiba Nol
"Artinya mereka sudah mengetahui tapi tidak memberikan informasi kepada seluruh nasabah agar yang menjadi korban bisa melaporkan seharusnya pihak bank membuat posko aduan," ungkap Ahyar.
Ahyar mengaku telah mendapat informasi bahwa pihak Bank melakukan intimidasi kepada nasabah.
Jika nasabah melapor maka uangnya akan tidak dikembalikan sehingga mereka takut melaporkan.
"Kami menduga pihak bank Sulselbar secara kolektif menutup - nutupi kasus ini bahkan kami menduga atas perintah pimpinan agar menutupi," ujarnya.
Seharusnya menurut Ahyar, pihak Bank Sulselbar membuka posko aduan dan segera membuka berapa sebenarnya korban.
Jika ini tidak dilakukan, HMI Cabang Mamuju akan mendesak kepala bank Sulselbar dicopot dan diproses.
"Kita meminta seluruh nasabah bank Sulselbar tarik kepercayaan kepada bank Sulselbar," tandasnya.
Sebelumnya, puluhan nasabah Bank Sulselbar kantor Cabang Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), diduga kehilangan uang di rekening hingga miliaran rupaih.
Hal itu terungkap setelah enam nasabah mendatangi Bank Sulselbar untuk meminta kejelasan dana yang tiba-tiba nol saldo, Senin (7/11/2022).
Seperti yang disampaikan ibu Nirmala Sari Aras yang ditemui saat mendatangi kantor Sulselbar Cabang Mamuju, di Jl Martadinata.
"Saldo awal saya ada Rp 2 miliar lebih, pas saya cek sudah nol saldo, itu mi saya heran karena tidak perna saya menarik," terang Nirmala Sari Aras saat ditemui.
Nirmalasari merupakan anggota DPRD Mamuju Tengah, yang juga istri mantan Wakil Bupati Mamuju Irwan SP Pababari.
Ia bercerita, dana yang ia tabung sejak 2019 itu awalnya hendak di hold setelah dijanjikan tawaran bunga sekian persen.
Dana Nirmala terkumpul kurang lebih Rp 2 miliar, hilang dalam tabungan tanpa ia ketahui.
"Setelah saya cek hilang semua di dalam bank, itu mi kami bingung dan akhirnya ramai-rama datang ke sini," lanjutnya.
Menurut Nirmala Sari Aras, sedikitnya ada 30 lebih nasabah yang senasib dengannya, tabungan raib tanpa ada kejelasan.
"Ada nasabah yang hilang mulai dari ratusan juta, ada juga yang hilang lima ratus juta," lanjutnya.
Ia bersama enam nasabah yang mendatangi kantor Bank Sulselbar tersebut sempat adu mulut dengan pihak bank.
Lantaran pihak bank dinilai tidak memberikan pemahaman yang jelas terkait adanya kasus dana tabungan yang hilang tersebut.
Sementara itu, pihak Bank Sulselbar Mamuju, berjanji akan bertanggung jawab penuh adanya kasus yang dialami puluhan nasabah.
Wakil pimpinan bisnis Bank Sulselbar Mamuju, Zaenal mengatakan data sementara ada 30 lebih nasabah yang kehilangan uang.
Pihaknya saat ini melakukan proses audit dan menghadirkan tim audit dari kantor pusat menangani masalah tersebut.
Zaenal mengaku saat ini, total keseluruhan uang milik nasabah yang hilang belum diketahui pasti.
"Karena ini masih tahap pemeriksaan atau di audit oleh tim kami, saya belum bisa sebutkan nominal dana nasabah yang hilang," terang Zaenal.
"Pada intinya kami bertanggung jawab penuh, dan meminta waktu untuk mengembalikan dana nasabah yang hilang," lanjutnya.(*)
Laporan wartasan TRIBUN-SULBAR.COM, Habluddin