Pilpres 2024

RESPON Jenderal Andika Setelah Namanya Diduetkan dengan Ganjar di Pilpres 2024

Editor: Nurhadi Hasbi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Andika Perkasa meninjau langsung latihan gabungan Garuda Shield ke-15 Tahun 2021 antara TNI AD dan US Army di Makalisung, Minahasa Utara, Sulawesi Utara. Senin, (9/8/2021).

TRIBUN-SULBAR.COM - Nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, diduetkan dengan Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut memberikan respon.

Jenderal Andika mengaku tak mempersoalkan.

Anak menantu Hendropriyono tersebut justru menyampaikan terima kasih karena adanya masyarakat yang mendukungnya untuk maju di Pilpres 2024.

Ia pun sangat menghargai dukungan tersebut.

Kendati demikain, Andika mengaku ingin fokus dulu dengan tanggungjawabnya sebagai Panglima TNI.

"Saya terima kasih banyak atas dukungan dari banyak orang, saya sangat menghargai sekali karena itu kepercayaan kepada saya secara pribadi maupun sebagai wakil dari institusi TNI."

"Tapi yang jelas saya masih bertugas jadi Panglima TNI, saya harus fokus pada pekerjaan saya," ujar Andika, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Kamis (26/5/2022).

Di sisi lain, Andika juga mengaku belum pernah dipertemukan dengan Ganjar untuk berdiskusi terkait Pilpres.

"Sampai saat ini belum pernah (dipertemukan)," jelasnya.

Sudah Dilirik Partai Nasdem dan PKB

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyebut bahwa Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa masuk dalam radar pihaknya untuk didukung maju di Pilpres 2024.

"(Jenderal Andika Perkasa ada dalam radar PKB) masuk dong," kata Waketum PKB Jazilul Fawaid di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (25/5/2022), dikutip dari Tribunnews.

Kendati begitu, Gus Jazilul, sapaan karibnya mengatakan bahwa prioritas PKB sekarang masih mendorong Abdul Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menjadi calon presiden.

Menurutnya, hal itu bisa menjadi faktor x lantaran PKB sendiri punya modal.

"Mungkin dong kita punya 10 persen suara kok," tuturnya.

Lebih lanjut, Gus Jazil mengatakan, PKB sendiri ingin membudayakan agar kader partai terlebih dahulu yang diprioritaskan untuk maju bertarung di Pilpres.

Dia mengumpamakan misalnya ada seorang pengusaha ingin maju bertarung di Pilpres tapi tak punya kendaraan partai politik.

"Gini masa iya misalkan orang tidak pernah berpolitik dia jadu pengusaha tiba-tiba nyalon kan nggak fair ini dari dulu jadi pengusaha aja jangan ngurus parpol. PKB ingin membudayakan gitu, maksud saya gitu," jelasnya.

Selain PKB, sebelumnya, Ketua Teritorial Pemenangan Pemilu Banten-DKI Jakarta Partai Nasdem A Effendy Choirie menyebut, pihaknya sudah menyerap aspirasi masyarakat terkait sosok capres yang akan diberikan kepada Ketua Umum Surya Paloh saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Juni 2022 mendatang.

Ia menjelaskan, sejumlah nama yang muncul dalam bursa capres dari Partai Nasdem.

Nama tersebut adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Panglima TNI Andika Perkasa, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

"Ada Anies Baswedan. Nama Anies memang lebih dominan. Kemudian, ada nama Panglima TNI Andika Perkasa, Erick Thohir, ada nama Ganjar. Itu dari luar kader Partai Nasdem," kata Effendy kepada Kompas TV, Kamis (5/5/2022).

Elektabilitas Andika Melebihi Puan Maharani

Hasil Survei Kepemimpinan Nasional Kompas menunjukkan dinamika pada papan tengah tokoh yang berpeluang dipilih menjadi Calon Presiden pada Pemilihan Presiden 2024.

Ada nama Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa yang memperoleh dukungan 2 persen sebagai capres.

Mengutip Kompas.TV, hasil Survei Litbang Kompas menunjukkan perolehan dukungan terhadap Andika jauh lebih tinggi ketimbang Ketua DPR RI Puan Maharani.

Puan hanya memperoleh 0,6 persen dukungan untuk terpilih menjadi capres di Pilpres 2024 pada survei yang diselenggarakan Litbang Kompas pada 17-30 Januari 2022.

Sementara rekan Puan di PDIP, Ganjar Pranowo berada di posisi ke dua teratas dengan perolehan 20,5 persen dan Tri Rismaharini dengan 2,6 persen.

Adapun yang tertinggi Prabowo Subianto dengan 26,5 persen.

Sementara itu Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memperoleh dukungan 1,1 persen.

Posisi Erick sama dengan Menko Polhukam Mahfud MD yang juga memperoleh 1,1 persen dukungan sebagai capres Pilpres 2024.

Sebagai informasi, survei dilakukan lewat wawancara tatap muka terhadap 1.200 responden yang dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi Indonesia.

Margin of error penelitian adalah +/- 2,8 persen sehingga dapat dikatakan ada perbedaan potensi keterpilihan yang cukup signifikan di antara ketiga tokoh tersebut.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Namanya Diduetkan dengan Ganjar di Pilpres 2024, Jenderal Andika: Saya Sangat Menghargai