TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Satu tahun lebih gempa bumi melanda Kabupaten Majene.
Namun hingga kini penyintas gempa masih menantikan kepastian nasib mereka.
Termasuk penyintas gempa Dusun Aholeang dan Rui di Desa Mekkatta yang saat ini masih tinggal di tenda darurat dan hidup serba terbatas.
Atas kondisi ini, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Majene, Salmawati Djamado mengatakan pihaknya sudah sigap.
"Terkait masih adanya pengungsi kita DPRD sangat sigap bahkan kepedulian sampai selalu turun komunikasi dengan pemerintah apalagi dengan masih adanya ini pokja dari dapil 3," terang Salmawati saat ditemui di kantornya baru-baru ini.
Mengingat DPRD sudah intens melakukan komunikasi, ia mempertanyakan keseriusan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) perihal kondisi ini.
"Sebenarnya para anggota dewan sangat serius menangani hal ini, tapi kembali lagi ke pemerintah harus punya keseriusan, tidak boleh dianggap sebelah mata," tegas politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.
Ia juga meluruskan pandagan masyarakat yang menilai DPRD tidak memiliki kerjaan yang jelas.
Diaman anggota dewan hanya menyampaikan aspirasi dan pengawasan bagaimana masyarakat disana, dengan melihat dari sisi pemukiman, kesehatan pendidikan hingga ekonomi.
"Semua ini adalah tanggung jawab pemerintah, kalau dari sisi anggota dewan kita sudah sangat maksimal," tuturnya.
Melihat nasib penyintas gempa yang belum jelas, dirinya ingin Pemkab dalam hal ini Bupati Andi Achmad Syukri sigap dan serius.
"Mudah-mudahan bapak Bupati bersama OPD terkait sigap dan ada keseriusan yang jelas, karena kita harus berpacu dengan waktu," inginnya.
Apalagi kata Salmawati, visi bupati Majene yang unggul, mandiri, dan religius.
"Bagaimana bisa unggul kalau dari sisi pendidikan tidak memadai, bagaimana ada kemandirian kalau tidak ada dukungan penuh dari pemerintah," kritiknya.
Ia akan terus mendesak pemerintah sepanjang masyarakat masih di tempat pengungsian.
"Harus ada penekanan kepada OPD terkait bagaimana agar ada penanganan cepat, tidak boleh ada lagi diulur-ulur, kasihan," pungkasnya.
Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Masdin.