TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Setahun Pascagempa Magnitudo 6,2 menghantam Kabupaten Mamuju dan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar), 15 Januari 2021 lalu.
Berbagai, kisah dialami masyarakat Kabupaten Mamuju dan Majene menghadapi bencana alam yang memporak-porandakan daerah ini.
Begitupun, para relawan yang setia mendampingi warga dalam proses pemulihan pascagempa 15 Januari 2021 lalu.
Salah satunya, relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) hampir semua daerah di Kabupaten Majene dan Mamuju didampingi hingga menyalurkan bantuan.
Seperti, di Desa Orobatu, Kecamatan Tapalang, Kabupaten Mamuju, hampir ratusan relawan mendapingi warga pascagempa.
Baca juga: Warga Minang Bantu Rp 1 Miliar Lebih Pembangunan Masjid Babussalam Mamuju Lewat ACT
Baca juga: Setia Sore Ratusan Kerbau Bertanduk Besar Melintas di Jalan Raya Tandung Polman
Hal tersebut, disampaikan Capital Partnership & Acquisition Regional Network Departemen Sumbagteng ACT, Deni Marlesi saat ditemui di area peresmian Masjid Babussalam, Desa Orobatu, Jumat (14/1/2022).
"Awal pascagempa kita turun ke lapangan melakukan pendampingan, dalam hal ini emergency," kata Deni.
Lanjutnya, waktu itu pihaknya terus membantu masyarakat dengan berbagai bantuan baik itu logistik.
Termasuk, juga tempat tinggal bagi warga dan pembangunan Masjid.
"Kita juga melakukan trauma healing kepada warga di pengungsian baik anak-anak hingga orang dewasa. Artinya kita mendampingi sampai proses pemulihan," ungkap Deni.
Sementara, tim ACT turun sangat fleksibel kadang 100 tergantung kebutuhan.
Karena ada berbagai tim seperti bagian medis, penyalur bantuan hingga pendampingan trauma healing.
"Ada juga tim pembangunan kita seperti yang kita lakukan sekarang, adanya pembangunan Masjid," bebernya.
Dia berharap seluruh masyarakat Majene dan Mamuju semakin pulih dari gempa 15 Januari 2021 lalu.
"Alhamdulillah secara bertahap warga di Orobatu ini sudah beransur membaik, masyarakat juga sudah mulai beraktivitas seperti biasanya," tandasnya.(*)
Laporan Wartawan TRIBUN-SULBAR.COM, Habluddin