Sampah Majene

Sisa Makanan Dominasi Sampah di Majene, Penyuluh Lingkungan Sarankan Warga Jadikan Kompos

Penulis: Masdin
Editor: Hasrul Rusdi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TPA Sampah Moloku di kelurahan Totoli, Kecamatan Banggae, Kabupaten Majene, Kamis (13/1/2022).

TRIBUN-SULBAR.COM, MAJENE - Sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA di Kabupaten Majene didominasi sampah organik sisa makan.

"Yang paling mendominasi adalah sisa makanan," ungkap Penyuluh Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (LHK) Majene, Haniah, Kamis (13/1/2022).

Haniah merincikan untuk tahun 2020 saja sampah sisa makanan diperkirakan mencapai 58 persen dari total sampah yang ditangani sekitar 15.778,95 ton.

"Data tersebut tidak bakal jauh beda dengan 2021, dan bisa jadi akan terjadi penambahan karena masyarakat juga terus bertambah," jelasnya.

Baca juga: Rumah Terancam Hanyut, Kepala Lingkungan Galung Majene Minta Perbaikan Tanggul

Baca juga: Debut Akting di Rookie Cups, Produser Sebut Kang Daniel Tulus dan Antusias Dalam Berakting

Sampah plastik menjadi yang kedua sekitar 13 persen, kertas 10 persen, kayu dan ranting 7 persen.

Sedankan karet kulit, tekstil dan kaca masing-masing, 4 persen, 3 persen dan 2 persen.

Berdasarkan data tersebut, Haniah mengharapkan sampah sisa makanan tidak dibuang percuma ke TPA.

Melainkan dipilah dan diolah oleh masyarakat, seperti kompos.

"Makanya kami anjurkan pengomposan di tiap rumah, minimal sisa makanan, kulit buah serta sayuran," ujannya.(*)

Laporan Wartawan Tribun-Sulbar.com Masdin