TRIBUN-SULBAR.COM, MAMUJU - Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar) memiliki program pendampingan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) disebut melesat.

Program melesat membantu para pelaku usaha di Sulbar agar memiliki izin edar di BPOM.

Kepala BPOM Mamuju Lintang Jaya Purba mengatakan tahun 2021, BPOM sudah menerbitkan tujuh izin edar untuk pelaku usaha.

"Ada tujuh UMKM dan ini luar biasa menurut kami. Dari kurang 10 bulan pelaku usaha sudah bisa naik kelas," kata Lintang, saat menghadiri acara diskusi The Leader di studio Tribun-Sulbar.com, Jl RE Martadinata, Kecamatan Simboro, Mamuju, Sulbar, Kamis (30/12/2021).

Lebih lanjut, dikatakan fasilitator BPOM tidak dibolehkan memungut biaya selama membantu pelaku usaha di Sulbar.

Hal itu, juga disampaikan kepada pelaku usaha bahwa petugas BPOM tidak boleh menerima imbalan apapun dari pelaku usaha.

"Karena sudah menjadi tugas kami. Jadi petugas hanya membantu sampai pelaku usaha ini memiliki surat izin edar," ungkap Lintang.

Sementara, jika pelaku usaha memberikan sebagai sampel maka pihaknya akan menerima dan menyimpan di galeri di kantor BPOM Mamuju.

Kantor BPOM Mamuju berada di Desa Bambu, Kecamatan Mamuju, Mamuju, Sulbar.

"Suatu saat ada pengunjung atau tamu menanyakan maka kami akan sampaikan. Jadi pada intinya kalau diberikan perorangan itu tidak dibolehkan," tegas Lintang.

Dia juga mengingatkan kepada seluruh pelaku usaha tidak mempercayai calo yang bisa menguruskan surat izin edar di BPOM.

"Jadi kalau bisa langsung pelaku usahanya, jangan sampai ditipu karena sudah pernah ada kejadian," tandasnya.

Data Tujuh Pelaku Usaha Sudah Memiliki Surat Izin Edar

1. Cv Putra Mataram - Cokelat Batang

2. CV Tirta Mulya -AMDK

3. Bumdes Kelapa 2 - AMDK

4. Ud Vies Food - Abon Ayam dan daging

5. Bumi Harapan - Bawang Goreng

6. TSL - Minyak sawit

7. Kopi Kalumpang - Kopi bubuk.(*)