PROFIL Ikram Rifqi, Calon Ketua Umum Badko HMI Sulselbar, Pendiri Start Up Jago Preventif
HmI Action adalah ajakan untuk bergerak bersama demi mempercepat dan meningkatkan kapasitas para kader HmI agar mampu survive di zaman ini.
TRIBUN-SULBAR.COM - A Ikram Rifqi resmi mencalonkan diri sebagai Ketua Umum Badko HMI Sulselbar periode 2021-2023.
Pemuda kelahiran Barru, Sulawesi Selatan ini, mantap mempersiapkan diri maju pada pemilihan yang tak lama lagi akan diselenggarakan di Kabupaten Bone.
Ikram menempuh pendidikan sarjana di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin (FKM UNHAS). Selama berkuliah ia aktif di pelbagai organisasi kemahasiswaan.
Ia tercatat pernah menjadi pengurus BEM FKM UNHAS, Ikatan Senat Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Indonesia (ISMKMI), pengurus HMI Komisariat hingga PB HMI, dan banyak lagi.
Baca juga: Berikut Lima Nama Calon Ketua Umum Badko HMI Sulselbar, Musda di Kabupaten Bone
Baca juga: Tiga Kader HMI Majene Bebas Setelah Ditahan 3 Hari, Najib: Terima Kasih Solidaritasnya

Kepiawaiannya mengelola organisasi, berlimpahnya pengalaman menggerakkan sumber daya manusia, dan kecakapan berkomunikasi, membawanya didapuk menjadi Sekretaris Jenderal ISMKMI.
Ikram tergolong berhasil menjadi pemimpin di organisasi itu hingga membawa ISMKMI ke level yang belum pernah dicapai pengurus sebelum bahkan setelahnya.
Di ISMKMI ia banyak bertemu dengan mahasiswa dari seluruh Indonesia. Ikram pun mengadvokasi isu-isu kesehatan serta menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga yang juga bergerak di bidang kesehatan.
Relasi yang telah terbangun antar pulau di Indonesia, membuat Ikram memutuskan diri berkhidmat di Badan Koordinasi Nasional Lembaga Kesehatan Mahasiswa Islam (BAKORNAS LKMI), selepas purna dari ISMKMI.
Ikram berkontribusi dalam membuat program-program kerja berbasis kemanusiaan yang mengarusutamakan program berbasis promotif dan preventif.
Sebagai Sarjana Kesmas, ia cukup aktif dalam menyuarakan problem kesehatan beserta kebijakan yang melingkupinya agar masyarakat dapat mendapatkan pelayanan yang maksimal.
Ikram mengatakan, edukasi menjadi faktor kunci agar masyarakat bisa meningkatkan derajat kesehatannya.
"Saya pun gencar melakukan edukasi ke masyarakat umum dan para mahasiswa baik secara tatap muka maupun secara daring dengan pemanfaatan teknologi digital," kata Ikram dalam rilisnya ke Tribun-Sulbar.com, Kamis (4/11/2021).
Tahun 2017, ketika narasi besar tentang revolusi teknologi bergaung makin kencang di Indonesia, dan start up tumbuh seperti wabah, Ikram bersama rekan-rekannya tak mau ketinggalan momentum untuk membentuk Start-up bernama Jago Preventif.
"Sebagai warga dunia yang hidup dalam kecepatan dan segala yang serba digital, saya memanfaatkan kesempatan itu untuk mengamplikasikan betapa pentingnya kesehatan dengan cara memberi edukasi," katanya.
Jago Preventif merupakan start-up edukasi pertama di Indonesia yang berfokus pada edukasi isu-isu kesehatan.