TRIBUN-SULBAR.COM, MAMAJU - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mamuju Sulawesi Barat (Sulbar) berencana membeli mobil pemadam kebakaran (damkar) baru senilai Rp 1.6 millar.
Pembelian mobil pemadam kebakaran Mamuju menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2021.
Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi, mengatakan, terkait dengan rencana pembelian mobil pemadaman kebakaran pihaknya akan merealisasikan tahun ini.
"Insya Allah tahun ini mobil damkar itu akan terealisasi," ujar Sutinah Suhardi kepada Tribun-Sulbar.com, Sabtu (14/8/2021).
Lebih lanjut Sutinah, menuturkan dalam waktu dekat akan menyampaikan ke legislatif dan masuk dalam anggaran perubahan.
"Dekat ini akan kita ajukan ke legislatif kita akan masukkan ke anggaran perubahan, kalau disetujui teman-teman DPRD tahun kita bisa beli," ucapnya.
Sutinah menambahkan, Semoga armada dengan anggaran Rp 1,6 millar bisa membantu Pemkab Mamuju untuk mengatasi bencana kebakaran.
"Semoga dengan adanya armada itu bisa membantu untuk mengatasi masalah kalau ada bencana kebakaran, khususnya untuk masyarakat mamuju," tutupnya.
Mobil Damkar Mogok
Mobil pemadam kebakaran (damkar) Pemkab Mamuju, mogok akibat tak kuat menanjak.
Hal itu terjadi saat hendak menuju lokasi kebakaran, di SD Inpres Salupangi, Jl Poros Mamuju-Majene, Kelurahan Simboro, Kecamatan Simboro, Sulbar, Rabu (28/7/2021).
Mobil yang sedianya memadamkan kobaran api di SD Inpres Salupangi, harus diparkir di bahu jalan tanjakan.
Akibatnya, pemadaman api di SD Inpres Salupangi, hanya menggunakan dua armada.
Satu unit armada tembak dan satu unit armada tangki.
Kepala Bidang Pemadan Kebakaran (Damkar), Dinas Satuan Polisi Pamong Praja dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Mamuju, Idhan Khalid mengatakan kondisi armada itu sudah tua.
"Umur kendaraan memang sudah tua makanya selalu mogok, sudah tujuh tahun, sejak SDK masih menjabat jadi bupati," ujar Idhan Khalid.
Baca juga: Kronologi Kebakaran SD Inpres Salupangi Mamuju
Baca juga: VIDEO: SD Inpres Salupangi Mamuju Ludes Terbakar
Dikatakan, hal tersebut bukan kali pertama mobil damkar Mamuju mogok saat hendak menuju lokasi kebakaran.
Ia juga mengatakan, jumlah armada pemadam kebakaran di Kabupaten Mamuju masih sangat kurang.
Membuat petugas pemadam kebakaran selalu kewalahan setiap ada peristiwa kebakaran.
"Mobil penembak air itu hanya tiga unit, dibantu satu tangki, Insyaallah tahun ini ada tambahan satu, kami sudah dijanjikan ibu bupati, sudah ada anggaranya," ucapnya.
Adhan pun mengimbau agar masyarakat selalu waspada.
Sebab, beberapa hari terakhir cuaca panas dan angin bertiup kencang di Mamuju.(*)